Kamis, 10 April 2025

Perjalanan Hidup Rahman Buktikan, Tidak Harus Ikut "Larut Berslidat-slidut di Dunia Hitam" Demi Kebahagiaan (Markuat Pun Kini Sudah Bejalan)

Senyum, bagi pak Rahman salah satu ungkapan rasa bersyukur kepadaNYA.

PERJALANAN Hidup Rahman, S.E., membuktikan, siapapun tidak harus ikut "Larut Berslidat-slidut di Dunia Hitam" semasa usia produktif, demi memenuhi Kebahagiaan. 

Itu di antara respon positif dari pembaca yang disampaikan via Chat WA ke IMA-InfoMedokanAyu, setelah membaca tulisan seputar perjalanan Rahman, yang diterbitkan dalam dua tulisan.



Yang merespon balik via chat WA ke IMA-InfoMedokanAyu, terdapat 4 warga, yang namanya tersimpan di redaksi. Keempatnya menggarisbawahi yang berlainan atas inspirasi yang melekat pada dirinya.

Antara lain, kesabaran ketika selama berdinas, yang mengendalikan kapal-kapal besar TNI AL, tidak ikut "Larut Berslidat-slidut di Dunia Hitam". 

Hingga Pensiun dengan pangkat terakhir pun masih bertempat tinggal di rumah dinas. Mobil tidak ada. Pun rumah pribadi tidak dimiliki.

Ketika bertemu beliau beberapa waktu lalu, InfoMedokanAyu sempat menanyakannya.

"Apakah tidak ada peluang bermain demi memenuhi kebutuhan duniawi, seperti mobil atau rumah pribadi. Apalagi Bapak Penguasa di Kapal? tanya IMA-InfoMedokanAyu ketika itu.

"Peluang sangat terbuka. Untuk melakukannya bisa dibuat seolah resmi. Tapi, saya takut kepadaNYA. Tuhan pasti tahu segala hal yang saya lakukan. Saya berpegang tugas ya.. tugas.  Saya bisa di TNI AL juga karenaNYA", demikian pilihannya.

Ketika pensiun dengan kondisi yang terbatas, Rahman sempat berpikir bila jalan yang dipilih sesuai relNYA, dianggap ada kekurangan. 

Namun, hal itu ikhlas diterimanya. Toh masih bisa menempati rumah dinas yang besar, hingga Tuhan memanggilnya.

Itu dijalani selama 3 tahun. Pada 2001, ekstra bonus dariNYA datang. Beliau menjadi Direktur Operasional PT Admiral Lines. 

Setelah 4 tahun bergabung dengan perusahaan besar itu, bonus dariNYA diterima lagi. Rumah yang ditempati kini di MA3 YKP.

Hal lain yang digarisbawahi oleh 4 warga, yang dituangkan langsung ke Redaksi via Chat VA, adalah semangat tinggi di usia 82 tahun, masih ke masjid dan sholat tanpa bantuan kursi.

Juga kesanggupan Melepas Atribut Sosial yang melekat pada dirinya, dikomentari mereka sebagai hal yang luar biasa, dengan menyertakan sticker Jempol. "Itu hal sulit dilakukan", kata Mereka.

MARKUAT
Sementara itu, Markuat warga RW03 Medokan Ayu yang sempat stroke, dan sejak awal diberikan cerita seputar perjalanan Sosok Rahman, yang eks Ketua RW08 periode 2007-2010, makin menguatkan pemahamannya.

Diakui keyakinan segalaNYA dariNYA sempat labil. Terutama bila alat kerjanya bermasalah. Kini kepercayaan atas kebesaranNYA sudah sepenuhnya.


Kondisi terkini. pada 10 April yang sore hari tadi IMA-InfoMedokanAyu menyambangi, kesehatannya semakin baik lagi. Memang belum bisa berlari. Tetapi, sudah bisa berjalan sendiri.

Markuat didepan rumah Jl. Wonoayu Gang Mushola, RW03 Medokan Ayu, 

Markuat berjalan sendiri

(Priono Subardan)