Sabtu, 09 November 2024

Harapan Terakhir Atasi "Air Bingung" di Timur Tambak Medokan Ayu, Sungai Curah Menjadi Perhatian

Sungai curah arah ke Timur setelah Jl. Tambak Medokan Ayu XV masih menampakan jejaknya, rencana dinormalisasi secepatnya oleh Pemerintah kota melalui usulan kelurahan Medokan Ayu. Kini lagi mengumpulkan kesepakatan tertulis dari pemilik lahan, untuk bekal normalisasi. Berfungsinya sungai curah yang tersisa ini harapann terakhir dari wilayah Timur, yang berada di sisi Selatan Jl. Raya Tambak Medokan Ayu.

TERJAGA DAN TERPELIHARA-nya sungai curah di area Tambak Medokan Ayu sisi Timur sangat vital. Ini harapan terakhir kondisi terkini, mengantisipasi banjir  di wilayah Selatan Jl. Raya Tambak Medokan Ayu. Kini telah dialami RT11 dan sebagian wilayah RT12 RW02.

Tim dari kelurahan Kamis lalu sudah melakukan survey wilayah itu lengkap dengan gambar kondisi sungai curah, yang masih menampakkan jejaknya. Didik Tri Winarno, dari InfoMedokanAyu, juga mengikuti.

InfoMedokanAyu, pada Jumat pagi diwakili Priono Subardan juga melakukan cek lokasi diantar sosok warga peduli dari RW03 Muhammad Shofi, yang masih aktif bertambak.

Sungai curah ini pada awalnya dibuat oleh petambak. Dimaksudkan untuk mengairi tambak.

Perhatian terhadap sungai curah ini juga bagian dari giat antisipasi banjir. Perhatian lain terhadap sungai Avoer Medokan Ayu, telah diberitakan lewat judul (bisa dibaca dan langsung klik, tercetak tebal disamping ini) "Dengan Ekstra Hati-hati, Medokan Ayu Tetap Semangat Normalisasi Sungai Avour".

Dari Jl. Raya Tambak Medokan Ayu, posisi sungai curah ada di sisi selatan. Sementara Sungai Avoer Medokan Ayu, ada di belakang pemukiman dengan posisi di Utara Jl. Raya Tambak Medokan Ayu.

Kondisi terkini banjir di sisi Selatan JL. Raya Tambak Medokan Ayu, khususnya di RT XI genangan hujan tidak mengalir ke sungai Avoer Medokan Ayu. Memang tidak ada koneksi ke sungai itu.

Genangan air di RT XI RW02, bisa disebut "air bingung". "Air disini mengalir ke tambak atau kawasan cekung yang belum berpenghuni", kata Ketua RT XI RW02 R. Eddy Agus Soebekti.

Memang di RT XI RW02, kondisi kini sulit menemukan sungai curah yang pernah ada disana. Jejakpun tak tampak.

Begitupun air hujan yang ada di Gang XI (RT12 RW02), posisi selatan Jl. Raya Tambak Medokan Ayu, kondisi air banjir disitu, seperti air bingung. Hanya meresap, dan mengalir ke kawasan yang lebih rendah dari sekitarnya.

Harapan terakhir hanya dengan normalisasi sungai curah yang masih ada jejaknya, dengan kondisi kini sangat memprihatikan. Normalisasi hanya bisa dilakukan setelah Tambak Medokan Ayu Gang XV.

Kondisi sungai curah wilayah Timur Tambak Medokan Ayu setelah Tambak Medokan Ayu Gg XV. 

BIAYA TINGGI
Dalam kaitan Normalisasi, sekaligus menghubungkan sungai curah dari seberang Selatan Jl. Raya Tambak Medokan Ayu, dari Tambak Medokan Ayu Gg XV ke Sungai Avoer, sebagaimana sempat menjadi pemikiran Lurah Medokan Ayu Zainul Abidin, S. Sos, juga membuka persoalan tersendiri,

Menghubungkan sungai curah dengan sungai Avoer. menurut Lurah Medokan Ayu, juga alternatif sebagai pembebas banjir.

Namun, upaya itu harus ditinjau lagi, terkait dana, yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Sungai Avoer Medokan Ayu setelah ancer-ancer melewati Tambak Medokan Ayu Gg XII, sungai Avoer berbelok ke Utara memasuki wilayah RW14, selanjutnya RW15 kemudian tembus Sungai Avoer Wonorejo.

SUNGAI SENTONG
Sungai sentong yang bisa dijumpai sekitar 500M dari arah masuk Jl. Raya Tambak Medokan Ayu, termasuk sungai curah itu penyelamatan bagi warga setempat, baik sisi selatan maupun sisi Utara 

Lurah Medokan Ayu 2020 Ahmad Yardo Wifaqo, S. AP,. M. AP ketika usai hujan melihat kondisi Tambak Medokan Ayu Gg IV, kawasan RT07 RW02 yang berhimpitan dengan kali sentong sisi Selatan. Banjir menggenang. Kali sentong tak berdaya lagi. Buntu. Kini kawasan itu sudah bebas dari banjir. Ahmad Yardo Wifaqo, S. AP,. M. AP kini sebagai Camat Jambangan.

Apalagi sisi Selatan Jalan Raya telah terpasang "Box Cover" yang mengalir air ke kali Sentong.

Air masuk ke kali Sentong, lalu mengalir ke Utara, untuk dimuntahkan ke Sungai Avour Medokan Ayu.

Kali sungai Sentong ini, kelebihan yang dimiliki hanya bisa mengalirkan air ke sisi utara. Mengalirkan ke sisi Selatan, hingga menyatu dengan kawasan RW01, Medokan Sawah Timur,sebagaimana dulu, tak mampu dilakukan lagi. Sudah Buntu.

Sempat mandeg aliran kali Sentong mengarah Utara ke sungai Avour Medokan ayu. Tertutup urugan oleh pemilik persil. Namun, urugan di keruk ulang, kali sentong normal lagi. Ini setelah pemilik persil memahami kepentingan warga sekitar, yang dikomunikasikan oleh tokoh setempat.

Empat (4) tahun silam, pada 2020 kali Sentong yang mengalir ke Utara menjalani normalisasi oleh Pemkot Surabaya. Lebar kali sentongpun menjadi 4M. Dokumentasi itu diambil oleh Didik Tri Winarno dari sisi Barat. Di video dari atas Mushola Al-Mubarok, perbatasan RT03 dan RT07 RW02  

Kali Sentong kian lebar

Catatan masa lalu, di kawasan Putra Bangsa VIIA menghubungkan saluran dari arah Barat ke kali sentong oleh Pemerintah kota. Kini malah sudah ber "box cover" dan di paving.

(Didik Tri Winarno, Priono Subardan)