Jumat, 08 November 2024

Dengan Ekstra Hati-hati, Medokan Ayu Tetap Semangat Normalisasi Sungai Avour

 Bangunan  "mepet" bibir sungai, pengerukkan harus ekstra hati-hati. Kedalaman kerukan pun tak boleh optimal.  Guna menghindari bantaran sungai ambrol, karena tekanan bangunan. Normalisasi sungai Avour Medokan Ayu berbelok ke Utara melewati RW14, dan RW15 lalu tembus sungai Avour Wonorejo akan tetap dijalankan. Pemerintah kota dengan motor penggerak Kelurahan Medokan Ayu. Gambar diambil 6 Nopember 2024 

KELURAHAN Medokan Ayu tetap semangat giat normalisasi sungai Avour Medokan Ayu hingga tembus sungai Avour Wonorejo. Pun pelaksanaannya harus ekstra hati-hati. Diupayakan tidak mengganggu bangunan yang mepet bibir sungai, karena pengerukan. 

Bahkan, juga berusaha menggandengkan dengan sungai curah milik petambak, serta menormalkan aliran umum yang "menyempit dan berakhir "buntu".

Perhatian terhadap sungai curah, dirajut versi berita bertanggal 9 Nopember 2024. Selengkapnya berjudul "Harapan Terakhir Atasi "Air Bingung" di Timur Tambak Medokan Ayu, Sungai Curah Menjadi Perhatian"

Giat antisipasi banjir ini, menurut Lurah Medokan Ayu Zainul Abidin, S. Sos, tak bisa dihindari sebagai lokasi kawasan di ujung timur dan terakhir limpangan air hujan dari kawasan lain.

"Pak lurah sempat mengelus kepala berulang ketika hendak atau kala bercerita usai memantau kawasan Tambak Medokan Ayu", begitu Getstur yang terlihat pada Lurah Medokan Ayu, secara tidak langsung bisa dimaknai hanyut dalam keprihatinan.

"Tinggi lantai pemukiman disana beragam. Bangunan baru cenderung lebih tinggi. Kasihan yang lama, lantai lebih rendah dan bila banjir, pasti tergenang duluan. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya, pemilik rumah bila banjir, dan penghuni sudah berusia lanjut ", katanya.

Dalam giat normalisasi ini, dikatakan, pemerintah kota melalui kelurahan membutuhkan dukungan warga.  

Normalisasi dilakukan dengan skala prioritas yang tidak mengundang masalah, menempati urutan pertama. Seperti Normalisasi Sungai Avour Medokan Ayu.

Sementara, normalisasi aliran umum yang "sempit" dan yang berujung "buntu", harus lebih dulu didukung kesepakatan. Intinya demi masa depan dan demi antisipasi banjir.

Dalam kaitan ini, dibutuhkan laporan masukan dari warga. Lebih baik dilengkapi foto.

Info ini terekam InfoMedokanAyu, saat pertemuan informal Lurah Medokan Ayu dengan warga Mohammad Shofi, yang tergerak membantu dalam gerakan antisipasi banjir, di kelurahan Medokan Ayu, Rabu, 6 Nopember, sekitar pk. 13.00

Pada pertemuan itu, hadir pula Hermawan, mantan anggota LKMK periode Nawawi Ahmad periode 2010-2016 dan 2019-2022. Beliau memberikan masukan lokasi-lokasi aliran umum, yang kemudian bermasalah.

BANGUNAN DI BIBIR SUNGAI
Kegiatan normalisasi sungai Avour Medokan Ayu diperkirakan tidak bisa maksimal, secara menyeluruh. Terutama hal pengerukan diupayakan ekstra hati-hati, dan tak begitu dalam.

Ini khususnya untuk kawasan-kawasan yang di bibir sungai telah berdiri bangunan. Resiko "ambles" menghantui, bila pengerukkan maksimal.  Dipengaruhi pula oleh tekanan bangunan.

Dampaknya, membuahkan kegiatan normalisasi harus lebih sering. Proses pendangkalannya lebih cepat.

Sungai Avour Medokan Ayu foto diambil dari kanan (sisi selatan) RT12 RW02, dan sisi kiri (sisi utara) masuk wilayah RW14. Foto 6 Nopember 2024

Sungai Avour Medokan Ayu foto diambil dari kanan (sisi selatan) RT12 RW02, dan sisi kiri (sisi utara) masuk wilayah RW14. Foto 6 Nopember 2024

Sungai Avour Medokan Ayu. Foto diambil dari kanan (sisi selatan) RT12 RW02, dan sisi kiri (sisi utara) masuk wilayah RW14 dan 15. Foto 6 Nopember 2024

Warga RT12 RW02 bekerja bhakti (2 Nopember) atas sungai Avour Medokan Ayu, yang berhimpitan dengan wilayah nya.

(didik tri winarno, hadi, priono subardan)