Fogging

Ilustrasi Fogging nyamuk, sumber kominfo jatim 
 
FOGGING adalah kegiatan pengasapan atau penyemprotan cairan kimia (seperti insektisida, disinfektan, atau pestisida) dalam bentuk kabut halus (fog) untuk membasmi hama, serangga, atau mikroorganisme di suatu area. 

Kegiatan ini umumnya dilakukan dengan mesin khusus yang disebut "mesin fogging" atau "ULV (Ultra Low Volume) sprayer".

Jenis Fogging dan Tujuannya:

Fogging Nyamuk (Pengendalian Vektor Penyakit)
  • Menggunakan "insektisida" untuk membunuh nyamuk dewasa (misalnya nyamuk "Aedes aegypti" penyebab DBD). 
  • Dilakukan di permukiman, sekolah, atau area berisiko wabah. 
  • Efektif untuk situasi darurat, tetapi tidak membunuh jentik nyamuk di air.
Fogging Disinfektan
  • Menggunakan cairan disinfektan (seperti hipoklorit) untuk membunuh virus, bakteri, atau jamur di udara dan permukaan benda. 
  • Populer selama pandemi COVID-19 untuk sterilisasi ruangan, rumah sakit, atau fasilitas umum.
Fogging Pertanian 
  •   Menggunakan pestisida atau fungida untuk melindungi tanaman dari hama atau penyakit. 
  •   Contoh: pengasapan di kebun, sawah, atau rumah kaca.
PROSES FOGGING
  1. Cairan kimia dicampur dengan pelarut, lalu diubah menjadi kabut menggunakan mesin fogging.
  2. Kabut menyebar ke udara dan menjangkau area yang sulit dijangkau semprotan biasa (misalnya semak, celah dinding, atau permukaan langit-langit). 
  3. Partikel kimia dalam kabut menempel pada serangga, patogen, atau permukaan benda, lalu membunuh targetnya.
KAPAN FOGGING DILAKUKAN?
  • Saat terjadi "wabah penyakit" (misalnya DBD, malaria, atau COVID-19). 
  • Di area dengan "populasi hama tinggi" (nyamuk, lalat, atau kecoa). 
  • Untuk "sterilisasi ruangan" (rumah sakit, kantor, hotel). 
  • Pada waktu tertentu (pagi/sore) saat serangga aktif atau udara lebih stabil.
KEUNTUNGAN dan KEKURANGAN

Keuntungan
  • Cepat mengurangi populasi hama/mikroba. 
  • Menjangkau area luas dan tersembunyi. 
Kekurangan
  • Efeknya "sementara" (tidak membasmi sumber masalah, seperti jentik nyamuk). 
  • Berisiko terhadap lingkungan dan kesehatan jika bahan kimia tidak ramah atau digunakan berlebihan. 
  • Dapat membunuh serangga non-target (misalnya lebah penyerbuk).
PERLU DIPERHATIKAN
  • Fogging harus dilakukan oleh petugas profesional dengan alat dan bahan yang tepat. 
  • Warga sekitar perlu dievakuasi sementara untuk menghindari paparan asap kimia. 
  • Fogging harus dikombinasikan dengan metode lain (misalnya **3M Plus** untuk DBD atau pembersihan rutin untuk disinfeksi). 
KESIMPULAN
Fogging adalah solusi cepat untuk masalah serius, tetapi "pencegahan melalui kebersihan lingkungan" tetap lebih penting untuk hasil jangka panjang.