Kamis, 18 Desember 2025

Kebaikan Tanpa Batas: Warga RW 03 Antar Jenazah Tetangga ke Pemakaman Islam Wono Ayu

Makam Islam Wono Ayu "Kebaikan Tanpa Batas"

KEBIJAKAN pemakaman umumnya berpatokan pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun, berbeda halnya di Makam Islam Wono Ayu, RW 03 Medokan Ayu, Surabaya. Di sana, ada prinsip tambahan yang dipegang teguh: prinsip kemanusiaan berdasarkan lokasi meninggal warga.

Demikian temuan dari penelusuran di masyarakat mengenai pengaturan makam yang berlaku bagi warga Medokan Ayu.

Sebagaimana diketahui di kelurahan Medokan Ayu terdapat tiga Makam. Antara lain Makam Islam Medokan Kampung, Makam Islam Wono Ayu dan Makam Umum Medayu Utara.

Makam Islam Medokan Kampung: Khusus warga RW 01 Medokan Sawah, RW 02 Medokan Kampung, RW 04 Medayu Selatan, dan YKP.

Makam Islam Wono Ayu: Terbuka untuk umum, khususnya warga yang meninggal di wilayah RW 03 Wono Ayu (tanpa syarat KTP).

Makam Umum Medayu Utara: Untuk seluruh warga Medayu Utara (lintas RT/RW).

TANPA BATAS & TEGUH
Kata "Tanpa Batas" dan "Teguh" pada judul dan pengantar berita itu, berlatar komitmen Makam Islam Wono Ayu yang bukan hanya memandang KTP, bahkan eks Warga yang telah pindah pun, masih diterima untuk di makamkan di tanah bersejarah bagi jenazah.

MAKAM KELUARGA
Di sisi Timur makam Wono Ayu itu, tampak terpisah dari makam lain, ada makam - ber cungkup.

Diketahui dari pengunjung, itu makam keluarga H. Ahmad Nawawi, yang eks ketua LKMK periode 2010-2016 dan  2019-2022.

Ketika dihubungi, H. Ahmad Nawawi membenarkan bahwa yang dimaksudkan itu makam keluarga besarnya.

Namun, beliau mempersilahkan siapapun boleh menempati makam disana. "Jadi siapapun boleh menempati itu", katanya.

Dengan adanya makam keluarga H. Nawawi itu secara umum makam Islam Wonoayu, memang lebih luas dari awalnya yang seluas sekitar 1 ha.

Luasan tanah makam keluarga itu, memang bukan dari lahan makam. Tapi, dari lahan kavling yang dijual oleh pengembang, dan dibeli untuk lahan makam keluarga.

MANUSIAWI
Kebijakan makam yang tidak sepenuhnya berpatokan pada KTP itu, juga menerima pemakaman berdasarkan lokasi meninggal dunia. Ini  suatu bentuk kebijaksanaan khusus (diskresi).

Kebijaksanaan itu bernilaikan pendekatan yang manusiawi dalam tata kelola pemakaman. 

"Pemahaman Saya siapapun meninggal dunia ketika di RW 03, otomatis bisa dimakamkan disini. Meninggal dimana pun itu sudah kehendakNYA", kata H. Waris Modin RW03.

Jenazah dimaksud bisa kerabat, bisa saudara ketika berobat di Surabaya atau kenalan sedang bersilahturahmi.

Kebijakan itu juga memahami pentingnya "efisiensi dan keamanan". Ini terutama jika seseorang yang meninggal dunia bertempat tinggal jauh dan ini dapat mencegah penanganan jenazah yang lama.

KTP SEUMUR HIDUP
Kebijaksanaan khusus makam Islam Wono Ayu ini secara tidak langsung mendukung  berlakunya KTP seumur hidup.

Kondisi ini, sering ditemui warga lanjut usia ogah berganti KTP, meski kini bertempat tinggal di rumah putranya di Medokan Ayu.

Adapula yang setelah pensiun menempati rumahnya di Medokan Ayu, sementara KTP-nya masih bertahan di wilayah lama.

WARGA BERCATATAN SEJARAH
Makam Wono Ayu juga masih menerima pemakaman eks warga RW03, yang suatu hal telah berpindah dan Ber KTP di luar wilayah.

Almarhum atau almarhumah dimaksud umumnya memiliki catatan sejarah dengan RW03 Wonoayu. Di antaranya sebagai tanah kelahirannya atau dibesarkan di Wono Ayu.

PRINSIP KEMANUSIAAN
Kebijakan yang luwes ini, berdasarkan catatan, dilatari warga setempat lebih mengutamakan prinsip kemanusiaan.

Hal itu mengurangi beban keluarga yang ditinggalkan untuk memindahkan jenazah ke daerah sesuai KTP yang mungkin jauh.

Kebijakan longgar yang mempertimbangkan lokasi meninggal sebagai alasan pemakaman setempat adalah wujud fleksibilitas yang manusiawi.

NORMATIF UMUM
Secara umum, peruntukkan makam di Indonesia mengacu pada:
· Domisili resmi berdasarkan KTP sebagai prioritas, karena terkait dengan wewenang administratif dan tanggung jawab pemerintah setempat.
· Peraturan daerah (Perda) tentang tata cara pengelolaan pemakaman.

MUSALA
Secara phisik paling mencolok dari Makam Islam Wono Ayu ini adanya Musala yang anggun. Renovasi dari Musala yang telah lama ada.

Saluran drainase yang melewati Makam Wono Ayu

Dalam pada itu, disana terdapat saluran drainase yang bagus. Secara tak langsung, sudah mengantisipasi banjir.

2005
Kebijakan Makam Islam Wono Ayu, yang telah mengakar ini dimulai sejak 2005.

Dengan kebijakan itu, maka kiranya tidak berlebihan bila nuansa dukacita dilukiskan dengan kata "Dijemput dengan Kebaikan, Dipulangkan dengan Hormat: Kisah RW 03 yang Antar Semua Jenazah ke Makam Islam Wono Ayu."

(InfoMedokanAyu)

Sabtu, 13 Desember 2025

Nawawi : Mohon Masukan Warga Peduli Medokan Ayu atas Penggunaan Sisa Dana Sosial Jembatan

Pengukuran jembatan "legendaris" MIN/ MTsN akan dilebarkan

MOHON masukan dari kaum peduli lingkungan warga Medokan Ayu, terkait sisa dana perawatan Jembatan "legendaris" MIN/ MTsN yang hingga kini masih Rp 2.950.000,-.

Hal itu dikatakan H. Nawawi Ahmad, eks ketua LPMK Medokan Ayu (2010-2016, 2019-2022) yang pada momen perawatan jembatan didapuk sebagai pengendali kegiatan sosial.

Kegiatan itu dirilis dengan judul "3 Jam Tuntas, Pengecatan Jembatan 'Legendaris' MIN/ MTsN pada 5 Oktober. Danramil 0830-11 Rungkut Hadir Menyemangati."

Dikatakan upaya ini adalah sebagai langkah terbaik yakni mengumpulkan masukan dari kaum peduli terkait sisa dana tersebut dan kelanjutannya.

Hal itu erat pula kaitannya dengan konsentrasi awal pada jembatan "legendaris" MIN/ MTS, kini telah ada yang memperhatikannya. 

Perhatian itu riil terjadi pada Senin lalu, Ketua LPMK Medokan Ayu dengan dinas terlait telah meninjau lokasi dan pengukuran untuk memperlebar jembatan di depan MIN/MTsN dan beberap lokasi di Medokan Ayu.

Peninjauan yang diposting di grup Medokan Ayu itu, langsung memperoleh sambutan dari sejumlah warga Medokan Ayu.

Sambutan antara datang dari Ketua RW01 Supangin, Warga RW03 H. Ainul, warga RW02 Ustadz Muhammad Nawawi yang memberikan simbol setuju.

Sementara, Didik Tri Winarno yang Wakil Ketua RW02, menyambutnya dengan tulisan "semoga lekas terealisasi".

Warga dari RW07 Purbo, dan dari RW02, yang ketua RT06 Muchsin, menyambutnya dengan sticker "Luar Biasa Mantap".

Dari Sekretaris RW02 Inung Ainurrizal Hamid menyambutnya dengan menuliskan "Alhamdulillah".

Dari RW02 RT07 Pranajaya dan RT09 Henry Eka Wardhana melemparkan sticker tanda setuju "Masya Allah Mantap".

Pun H. Nawawi Ahmad menyambutnya dengan tulisan "Alhamdulillah mantul om ketua tabarokallah" (Ketua dimaksud ketua LPMK Medokan Ayu)

POLLING
H. Nawawi Ahmad yang juga warga RW03 menuturkan dana sisa itu sampai kini masih ditangannya.

Diuraikannya, kalau pun dilakukan polling sederhana, opsi masih terbatas : Dialihkan untuk bantuan korban banjir atau Disimpan untuk kebutuhan sosial darurat lain.

Alternatif awal untuk bantuan konban banjir, itu juga perlu masukan lagi. "Penyalurannya belum diketahui melalui apa dan masih membutuhkan donasi tambahan", urainya.

Diyakini, keputusan sosial yang lebih partisipatif ini sebagai terbaik dan terhindar dari kesalahpahaman.

Hal ini mengingat pula, sisa dana dikembalikan proporsional pun hal tak mungkin. Ini karena berasal dari sumbangan sosial.

Maka, dibutuhkan masukan warga peduli. Bisa disampaikan melalui chat WA 0813-3071-8195 (H. Nawawi Ahmad) atau WA Chat ke InfoMedokanAyu.

(InfoMedokanAyu)

Rabu, 10 Desember 2025

Ditemukan STNK Sepeda Motor L-6289-JG di Balai RW08

DITEMUKAN STNK sepeda motor L-6289-JG atas nama M.Suratman 

Alamat Medayu Utara XXVIII/36.

STNK bisa diambil di Balai RWO8 Medokan Asri Utara - Medokan ayu, menemui Satpam RW.





Sabtu, 06 Desember 2025

Jalan Tembus Seberang Balai RW14 Medayu Utara Sejauh 140M Kini Bebas Banjir

Jalan tembus seberang Balai RW14 Medayu Utara ini, sebelumnya langganan banjir, kini diperkirakanbbebas banjir.

RESIKO banjir di kawasan RW14 Medayu Utara - Medokan Ayu, dimulai dari jalan tembus seberang Balai RW kini telah aman. Kawasan yang masuk wilayah RT01, 02, dan RT04 kini bebas banjir.

Itu terutama setelah adanya peningkatan elevasi permukaan, dilengkapi pula dengan saluran pembuangan air yang memadai.

Peningkatan elevasi permukaan itu, diawali dengan pengurukan dilanjut Pavingisasi oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Kondisi Jalan tembus seberang.Balai RW14 Medayu Utara ketika masih rendah dan belum ada saluran air.

Selain itu, di kanan-kiri jalan dibuatkan saluran, lengkap dengan box culvert. Ini untuk menampung dan mengalirkan air hujan dengan cepat ke tempat yang aman.

"Box culvert" adalah saluran beton/buis beton (ini berbentuk kotak) yang dipasang untuk mengalirkan air.

Secara keseluruhan proyek perbaikan diawali material datang pada September ini, untuk proyek infrastruktur jalan sepanjang 140 x 6 meter.

Selain itu, kanan kiri jalan juga dibuatkan saluran lengkap dengan Box Culvert ukuran 70x80x120.

Salah satu Tutup Box Culvert retak

Ketika InfoMedokanAyu berkunjung ke lokasi Sabtu, 6 Desember 2025, melihat salah satu tutup Box Culvert retak.

Menanggapi hal itu, Ketua RW14 Musa Jaelani, ST membenarkan dan telah memberitahukan ke Lembaga Ketahanan Masyarakat Kota (LKMK).

"Ini hal yang patut disayangkan. Selama perbaikan bulan Oktober jalan sudah ditutup dan warga disuguhi kegiatan proyek yang berdebu, kini telah ada yang retak", katanya.

(InfoMedokanAyu)


—  —  —  —  —  
HALAMAN LAIN klik ðŸ‘‡





 

Kamis, 04 Desember 2025

Prospek Cerah Hidroponik, Pasar Modern 'Berburu' Sayuran Berkualitas

Pok Choy dari budidaya Hidroponik di ruang terbatas di MedokanAyu

BUDIDAYA hidroponik memiliki prospek yang sangat cerah. Demikian ungkap data riil pasar sayur, terutama pasar" modern di Surabaya saat ini.

Sampai hari ini tercatat sebanyak 23 petani Hidroponik di Surabaya menyambutnya. 

Dari jumlah petani itu, malah di antaranya ber-budidaya Hidroponik 2-4 areal, dengan lokasi berlainan.

Di Medokan Ayu kini ada ada 5 (lima) lokasi yang ber-hidroponik yang dikembangkan kolektif oleh para ibu. Antara lain kelompok Urban Farming RW04, 3 lokasi di RW12 (RT01, RT03, dan RT06) dan di RW08, yakni RT01.

Hidroponik di RT01 RW08 ini masih tahap pembelajaran. Panen Perdana pada pekan lalu di konsumsi untuk kepentingan ibu-ibu sendiri.


Sementara yang ber-budidaya secara pribadi di Medokan Ayu belum diketahui jumlahnya. Yang pasti di RT07 RW08, ada yang ber-Hidroponik diatas lantai 3.

Bertambahnya ber-Urban Farming ini didorong oleh terus meningginya permintaan dari pasar modern terhadap sayuran berkualitas.

Sayur Hidroponik di RT06 RW12, misalnya, lebih separoh diambil oleh pedagang dari Pasar  G Walk Citraland. 

Demikian pula Pasar Modern Citraland di kawasan desa Made, disana selalu mudah ditemukan sayur Hidroponik pada pagi hari. Sayur jenis Pok Choy, tidak pernah hilang.

Dimaksud pasar Modern pada umumnya antara lain Supermarket, hypermarket, dan gerai ritel modern. 

Kondisi kini pasar modern memang semakin aktif mencari pasokan sayuran berkualitas tinggi, segar, bebas pestisida, dan memiliki penampilan menarik — yang semuanya menjadi keunggulan produk hidroponik.

Kelebihan Hidroponik itu, kini kian menjadi pilihan. Hasil panen lebih higienis dan bebas kontaminasi tanah. 

Hidroponik adalah bagian dari produk premium di pasar modern. Jenis sayuran yang umum: selada, pakcoy, kale, arugula, herbs dan microgreens.

Keunggulan yang melekat terletak pada Kebersihan dan Keseragaman.Tanpa tanah, lebih bersih, bentuk dan ukuran seragam.

Sering dipasarkan dalam kemasan hidup (living lettuce) atau kemasan tertutup yang menjaga kesegaran lebih lama.

Daya pikat lain, efisiensi air & ramah lingkungan. Ini juga satu keunggulan lain yang menjadi nilai tambah bagi konsumen peduli lingkungan.

Kecenderungan produk Hidroponik ditempatkan di rak khusus (premium section).

Harga jual pun dipatok lebih tinggi (bisa 2-3 kali lipat harga produk konvensional).

KESADARAN KESEHATAN
Kesadaran akan kesehatan, keamanan pangan, dan kemudahan (siap masak, minim kotoran) pendorong utama pertumbuhan pasar hidroponik.

Hidroponik bisa berproduksi secara konsisten sepanjang masa. Tidak tergantung musim. Ini sangat dihargai oleh pasar modern yang butuh pasokan stabil.

Pemasok urban Farming
Kecenderungan produk hidroponik dipasok dari urban farming atau greenhouse modern yang dekat dengan kota. 

Kedekatan jarak tempuh dengan pasar, secara langsung meningkatkan kesegaran (farm to table lebih singkat), yang begitu diminati pasar.

Disisi lain, pasar modern memiliki standar kualitas ketat (seperti Good Agricultural Practices/GAP). 

Dengan standar tersebut, sistem hidroponik yang terkontrol lebih mudah memenuhi nya  dibandingkan pertanian konvensional skala kecil.

Sekali lagi, pasar sayuran premium di Indonesia ini terus tumbuh seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan makanan sehat dan gaya hidup modern. 

Sistem hidroponik memungkinkan produksi sayuran dengan konsistensi kualitas yang sulit dicapai oleh pertanian konvensional.

Hal itu keunggulan yang sesuai dengan kebutuhan rantai pasok pasar modern.

Dengan dukungan teknologi dan pengembangan model bisnis yang tepat, Hidroponik berkontribusi terhadap ketahanan pangan perkotaan dan pertanian berkelanjutan.

Lebih detil keunggulan sayur hidroponik dan konvensional, silahkan klik Keunggulan selengkapnya ini.

—  —  —  —  —  
HALAMAN LAIN klik ðŸ‘‡

Senin, 01 Desember 2025

Kampung Tanpa Fasum, Ciptakan Gerakkan Lingkungan Berkelanjutan

Hidroponik di RT06 RW12 Medayu Utara

KOTA SURABAYA dengan penghuni 3 juta jiwa menjadi magnet yang menggiurkan bagi masyarakat pedesaan untuk bertarung nasib di kota terbesar kedua ini. Tak heran jika Kota Surabaya penuh sesak dengan pemukiman warga.

Itu pengantar berita yang dirilis oleh BeritaJatim(dot)com pada 1 November lalu. Genap 1 bulan, bisa dibaca disini, pada 1 Desember 2025.

InfoMedokanAyu menemukan berita itu ketika mencari referensi terkait Hidroponik.

Berita itu menarik. Apalagi bercerita tentang Medokan Ayu, dengan RW12 Medayu Utara -nya. Dalam catatan InfoMedokanAyu, kawasan ini sebagai lingkungan yang mandiri.

Kawasan RW12 tak memiliki Fasum (Fasilitas Umum) tapi bisa memiliki 3 area Hidroponik.

Pemilihan Hidroponik juga hal yang menarik. Tak butuh air banyak. Sementara air di kawasan Medokan Ayu, disiramkan ke tanah, bila kering memunculkan emas putihnya, garam.

Kenyataan kini masuk kawasan RW12, terutama RT06 banyak pohon yang buahnya "gemandul", seperti diatas tanah pedesaan.

Lebih menarik pula "judulnya". Kalimat yang diusung menyiratkan, bahwa perubahan tidak harus datang dari atas. 

Dari komunitas (kampung), bukan dari intervensi pemerintah pun bisa terjadi. Hal ini memberi pesan: "Jika mereka bisa, kita juga bisa."

Dalampada itu "Lingkungan Berkelanjutan" yang diselipkannya adalah isu global yang mendesak, sehingga kisah lokal seperti ini dapat menjadi contoh nyata yang mudah diadaptasi.

Oleh sebab itu, InfoMedokanAyu pun kemudian mengkopi sesuai aslinya untuk dituangkan disini. Ternyata penulisannya sosok Renni Susilawati, sosok peduli lingkungan Medokan Ayu pasti kenal kenal rekam jejaknya.

Selengkapnya, sebagai berikut.

Rumah – rumah berhimpitan di jantung kota pun kini menjadi pemandangan yang hampir mirip dengan Ibukota Jakarta.

Walau tak sesesak ibukota, sepetak tanah pun sudah melejit harganya. Banyak pemukiman warga tanpa fasum karena kebutuhan akan rumah huni makin tinggi.

Tak jarang kawasan pemukiman tak memiliki fasilitas umum (Fasum) sekadar untuk ruang terbuka hijau agar warga bisa menjalankan aktivitas sosialnya dengan para tetangga.

Wajah kampung tanpa Fasum ini tercermin di salah satu Rukun Warga (RW) di Kelurahan Medokan Ayu Surabaya. 

RW12 namanya, salah satu RW dari 1.360 RW di Kota Surabaya yang tak memiliki Fasum sebagai ruang berinteraksi sesama warga.

RW12 hanya memiliki 50 meter persegi balai RW hasil belas kasih seorang warga menyumbangkan tanahnya untuk dibagun secara swadaya balai pertemuan warga.

Dari sudut RW 12 inilah bermulanya sebuah cerita. Sebuah gerakan nyeleneh dengan mimpi besar pun di mulai. Yakni menciptakan lingkungan berkelanjutan yang bisa menjadi “rumah” hijau dan nyaman bagi seluruh warga yang tidak memiliki Fasum.

Segelintir ibu rumah tangga memulai gerakan kecil yang biasa namun kini membuat gaung besar bagi Kota Surabaya.

Tanpa bantuan pemerintah apalagi ada embel-embel program penghijauan dari pemerintah kota, mereka mulai dengan langkah kecil.

Gerakan RW 12 bermula dari sebuah warga di wilayah Rukun Tetangga (RT) yang menggagas pemilahan sampah dengan nama Bank Sampah Cinta Medokan Ayu (Cinta MU) pada tahun 2016 silam. Yang kemudian program ini berjalan tanpa ada bantuan sosialisasi dari pemerintah kelurahan setempat.

RT06 RW12
"Kami sadar gerakan kami mungkin terlalu remeh untuk diakomodasi. Tujuan utama kami hanya ingin menciptakan kampung yang sesungguhnya. 

Yakni ada sebuah ruang tempat kami bercekrama sambil memanen sayur serta bertukar cerita tentang memanen berkah udara dan lingkungan bersih dari kota ini,” ujar Kahono, penggagas dan Ketua RT06 RW12 Kelurahan Medokan Ayu.

Kahono dan keluarganya adalah salah satu keluarga pertama yang menempati pekampungan itu bersama tiga keluarga kecil lainnya. 

KAWASAN RAWA
Dulunya di tahun 2000-an kawasan itu masih rawa dan tanahnya payau tak bisa ditanami pepohonan produktif seperti mangga, jambu, ranbutan dan lainnya.

Namun berkat ketekunannya selama 25 tahun, akhirnya RT06 penuh dengan pohon mangga dan jambu air serta bunga lainnya.

Saat ditanya darimana modal menanam semua itu, Kahono hanya tersenyum sambil mengarahkan jari telunjuknya ke kantong celananya sendiri.

"Ya dari kantong ini,” ujarnya terkekeh.

Ada raut bangga dan bahagia saat matanya memandang lurus hingga ujung gang. 

Gang RT06 yang dulu gersang dan tandus kini menjadi tempat warga memilah sampah tanpa bantuan tenda seperti RT lainnya.

Anak-anak dari para pendatang baru pun nyaman berlarian di jalanan gang kampung RT06.

"Saat ini setiap anak-anak bermain di gang ini, mereka akan pulang dengan sekantong mangga, karena mangga sedang berbuah lebat di setiap rumah warga. Saya membagikannya gratis dan semua warga dapat,” ucap pria yang kini sudah berusia 65 tahun itu.

Diusianya yang tak lagi muda tentu sulit mempertahankan lingkungan tetap rindang dan warganya tetap memilah sampah dengan semangat. 

Ada banyak ketakutan menyelimuti hati dan pikirannya. Beruntung seorang pendatang baru yang kini menjadi tetangganya melihat upayanya melestarikan lingkungan tanpa kenal lelah.

"Tetangganya, seorang ibu pekerja yang berupaya membuat gebrakan baru dengan mendatangkan sumber pendanaan dari pihak swasta.

"Saya melihat effort Mbah Kahono luar biasa. Si Mbah malah rela menghabiskan uang gajiannya untuk membeli bibit berbagai buah-buahan dan menanamnya sendiri di depan rumah warga agar lingkungan ini hijau. Namun lingkungan hijau saja tak cukup,” sela Renni Susilawati, yang akhirnya menggagas pendirian Kampung Hidroponik Surabaya di RW12.

Renni pun mulai membuat beberapa proposal kepada beberapa perusahaan yang ada di Surabaya agar bisa mendanai program lingkungan yang berkelanjutan.

Dari belasan proposal yang diajukan ternyata ada sebuah bank swasta yang tertarik dan akhirnya mendanai pembuatan media tanam untuk budidaya hidroponik.

"Jika Mbah Kahono melakukan untuk satu RT maka kami harus menularkan untuk gerakan lingkungan yang lebih besar lagi yakni satu RW sekalian,” kenangnya tersenyum.

HIDROPONIK TANPA FASUM
Maka tahun 2019 dibuatlah gerakan menanam hidroponik untuk 7 RT yang ada di RW12. 

Namun ironisnya gerakan itu bak menabrak dinding tebal. Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa RW12 tidak memiliki Fasum untuk media tanam hidroponik.

Saat itu Mbah Kahono berkeliling kampung dan mendatangi para pemilik tanah agar bisa dimanfaatkan untuk kebun hidroponik.

Dari 7 RT, alhamdulillah ada 4 RT yang bisa dipinjam tanahnya untuk sementara waktu. Dan dimulailah kegiatan pertanian hidroponik kami pertama kali di Desember 2019,” kenang Renni.

Gerakannya hidroponik ini pun mengundang rasa ingin tahu warga RW12 untuk terlibat.

Dari gerakan satu RT, kini Kahono dan Renni memiliki banyak support. Bahkan setiap ketua RT pun mu terlibat langsung mengelola media hidroponik yang ada di RT mereka.

KAMPUNG HIDROPONIK
Di tahun 2021 RW 12 membranding kawasan mereka sebagai kawasan dengan tanaman hidroponik terbanyak di Kecamatan Rungkut dan melaunching brand baru yakni Kampung Hidroponik Surabaya.

"ami sengaja menggunakan kata 'Kampung' karena sebagian besar warga kami adalah para urban yang mengadu nasib di kota ini. Kami ingin warga ketika pulang kerja masih menemukan kampung laiknya kampung halaman mereka. Ada harapan dan kehangatan desa yang kami tawarkan,” kenang Suyanto, Ketua RW 12 periode 2020-2022 lalu itu.

Dan di tahun 2022 Kampung Hidroponik Surabaya mulai melaunching gerakan Bank Sampah terpadu tingkat RW dengan nama Bank Sampah Cinta MU. 

Kegiatan itu tidak hanya sekadar memilah sampah tetapi juga mengolah komposter, mengolah jelantah menjadi lilin aromaterapi, membuat eco enzym hingga budidaya ulat maggot.

Dan di tahun 2023 Kampung Hidroponik Surabaya pun pernah mendapatkan juara 3 dalam lomba Kampung Berseri Astra kategori profil kampung proklim.

Kini di tahun 2025 Kampung Hidroponik Surabaya terus meluaskan kampanye lingkungan berkelanjutannya dengan bekerjasama dengan mahasiswa Institute Sepuluh Nopember (ITS) membuat panel surya dengan kapasitas 1.500 Watt. Hasil tangkapan energi panas surya ini diubah menjadi listrik untuk pompa air hidroponik.

Sedangkan nama Bank Sampah Cinta MU sendiri kini menjadi gerakan digitalisasi bank sampah satu Kelurahan Medokan Ayu dengan nama website www.bscmu.com.

Website ini hadir sebagai pusat data pencatatan omset semua bank sampah yang ada di Kelurahan Medokan Ayu.

Totalnya ada 15 RW di Medokan Ayu yang menggunakan website ini sebagai pencatat digital omset sampah terpilah mereka.

(InfoMedokanAyu)

—  —  —  —  —  
HALAMAN LAIN klik ðŸ‘‡


Sebuah gerakan besar ternyata tidak datang dari fasilitas yang lengkap melainkan justru datang dari wilayah yang tak memiliki Fasum. 


Sebuah perubahan untuk membuat lingkungan lebih hijau dan berkelanjutan ternyata datang dari keterbatasan lahan.[rea]"

Minggu, 30 November 2025

Fasum Terlantar di Sisi Barat Kantor Lurah Medokan Ayu Kini Menjadi Lahan Hidroponik Produktif

Dari kiri: Ny. Endang Sri Hartini - Sekretaris Tim Penggerak (TP) PKK Medokan Ayu, Ny. Nur Anisah, S.Pd - Ketua TP PKK Medokan Ayu, Zainul Abidin, S.Sos.,-Lurah Medokan Ayu, S.Sos deret yang menemani Ny.  Endang Sri Hartini-Sekretaris TP PKK Medokan Ayu, Hidayat dan Nyonya (ke-4 dan 5)-Sosok Peduli, Media Farica Diva-Penggerak Operasional Kebun dan Priono Subardan - Eks Ketua RT tahun 2010 dalam panen perdana budidaya Pok Choy, Selada dan Sawi Putih di kebun Hidroponik RT01 RW08. 

FASILITAS UMUM ((Fasum) yang terlantar di sisi barat Kantor Kelurahan Medokan Ayu telah bertransformasi menjadi lahan hidroponik yang produktif. 

Hal itu diketahui InfoMedokanAyu ketika Lurah Medokan Ayu Zainul Abidin, S. Sos., dan Istri hadir menyemangati Panen Perdana budidaya Pos Choy, Selada, dan Sawi Putih yang dibagikan kepada warga pada 30 Nopember, Minggu pagi

Pagi itu selain ibu-ibu PKK, dari kalangan bapak yang menemani, yakni sosok peduli Hidayat dan Priono Subardan eks Ketua RT 2010.

Perubahan Fasum dari lahan tak terurus sejak 1992 itu, membuahkan dampak yang dapat dirasakan langsung siapapun yang melewatinya.

Kawasan yang dulu dikenal "seram" pada malam hari itu, kini berubah menjadi sudut yang lebih hidup dan aman.

Ibu-ibu PKK memanen sambil bercanda dan ketawa, bangga kini bisa ber-hidroponik.

Pada malam hari kebun hidroponik itu, tampak terang benderang oleh lampu bertenaga Surya.

Parkir motor warga yang datang ke lokasi pun bisa langsung masuk areal. Dengan demikian, tidak mengganggu parkir mobil tamu kelurahan, ketika ada acara.

Atas pengelolaan Fasum yang menjadi seperti kini ketua RT01 Eko Hendro Hariyono sangat setuju. RT dengan Kas yang dimiliki, sangat berat untuk membuahkan hal yang membanggakan ini.

"Sangat setuju. Itu sejalan dengan keinginan RT. Kas RT terlalu berat untuk menyulap Fasum tak terurus ini, bisa menjadi seperti sekarang", kata Ketua RT01 Eko Hendro Hariyono.

Lurah Medokan Ayu Zainul Abidin, S. Sos., juga berterima kasih atas dimunculkannya kebun hidroponik, sekaligus sarana silahturahmi warga perumahan yang kini makin langka.

Ibu-ibu seperti masa sekolah. Makan bersama dan berlesehan. Hal yang tak pernah dilakukan setelah lulus SMA.

"Silahturahmi ini sangat penting. Dengan silahturahmi permasalahan yang muncul bisa bergeser menjadi gagasan yang menumbuhkan kebanggaan bersama", ujarnya.

Lurah menyarankan kebun ini bisa diperluas mepet hingga kantor kelurahan. Dengan demikian, sekitar kantor kelurahan menjadi tampak indah dan nyaman.

Warga peduli sosok Hidayat menyetujui saran Lurah Medokan Ayu, yang secara bertahap akan dipenuhinya sesuai kehendak PKK.

Terpenting di awal sudah dibangun sarana silahturahmi sambil berkebun. "Ini sudah sangat membanggakan", kata seorang anggota PKK RT01 RW08.

Perwujudan lahan Hidroponik itu sendiri datang dengan dihadirkanNYA warga Peduli, yang juga warga RT01 sosok Hidayat.

Media tanam dan keperluan lainnya dibiayai oleh warga peduli ini. "Allah menitipkan uang kepada Saya. Maka saya pun harus memenuhi kepentingan bersama dan Saya akan terus mendukungnya", kata Bapak berputra dua yang hanya Sabtu dan Minggu di MA3. Beliau berkantor di Jakarta.

Di areal itu kini terdapat Greenhouse untuk budidaya Hidroponik, ada kolam berisikan belut, Gurame dan ikan Nila.

"Nanti ketika Panen kita nikmati bersama ikan dari kolam ini", katanya.

Dimaksud dengan Greenhouse adalah sebuah bangunan dengan dinding dan atap yang terbuat dari bahan transparan atau tembus cahaya (biasanya plastik UV atau kaca).

Bangunan ini dirancang untuk menciptakan lingkungan mikro yang ideal bagi pertumbuhan tanaman

Ketika greenhouse dipadukan dengan sistem hidroponik (budidaya tanaman tanpa tanah, dengan menggunakan air yang kaya nutrisi), maka terciptalah sebuah sistem produksi tanaman yang sangat efisien dan terkendali.

Intinya greenhouse adalah "rumahnya", sedangkan hidroponik adalah "sistem tanamnya". Kombinasi ini adalah bentuk pertanian modern yang sangat powerful.

Media Farica Diva, yang berpanggilan Rena ini anggota termuda yang aktif dalam pembibitan dan perawatan tanaman (kiri) bersama Ny. Bayu S., (kanan) didalam Greenhouse hidroponik yang siap panen dan baru persemaian.

Disana juga terdapat sejumlah tanaman buah, yang kini masih tertanam di polybag besar. Ada Mangga Australia, Jambu Air yang mulai berbuah, dan ada pula buah Naga.

Ditanam pula anggur, dengan rambatan yang tertata apik.

PERTEMUAN DI ALAM TERBUKA
Menurut Hidayat disain awal memenuhi kepentingan silahturahmi. "Jadi ibu-ibu bisa menyelenggarakan pertemuan rutin PKK disini. Di alam terbuka yang mumpuni", jelasnya.

Berdasarkan catatan, ini termasuk strategi memperkuat silaturahmi. Kebun hidroponik ini menjadi living room (ruang tamu) warga.

Kebun sebagai Titik Kumpul. Ngobrol santai sambil melihat kebun.

Kebetulan pula, disini ada putri warga yang kuliah di UPN mengambil jurusan pertanian. "Saya suka dengan anak muda yang gemar menggali ilmu, termasuk di kebun. Jadi Rena (Media Farica Diva) ini yang didepan urusan tanaman dan ibu-ibu di belakangnya', jelasnya.

Dengan demikian, kegiatan satu program ini sebagai bentuk gabungan dari aspek ketahanan pangan, ekonomi, dan sosial.

Membangun kawasan hidroponik sekaligus  sarana silaturahmi warga, yang dimodali oleh sosok peduli ini bak proyek "Kebun Bersama", yang "Menumbuhkan Sayur dan Memupuk Kebersamaan".

Lurah Medokan Ayu memberikan sambutan dan masukan kepada semua yang hadir.

EKONOMI & KETAHANAN PANGAN 
Ber-hidroponik ini menyediakan sayuran segar, sehat, dan kedepannya bisa dijual dengan harga  konsumsi warga.

Secara langsung pula, mengurangi pengeluaran rumah tangga belanja sayuran, yang banyak manfaatnya.

Kedepan potensi ini menciptakan pendapatan dari penjualan surplus hasil panen, untuk kepentingan bersama.

SOSIAL & SILAHTURAHMI 
Berdasarkan catatan, dengan adanya sarana ini, secara langsung menciptakan ruang interaksi positif bagi seluruh lapisan warga (lansia, ibu-ibu, pemuda).

Disamping itu, memperkuat rasa persatuan dan gotong royong.

Juga, wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

PENDIDIKAN & LINGKUNGAN

Kebun ini juga menjadi laboratorium hidup untuk edukasi pertanian modern bagi anak-anak dan remaja.

Secara tidak langsung meningkatkan kualitas udara dan estetika lingkungan.

Juga, menerapkan gaya hidup hijau dan berkelanjutan.

(InfoMedokanAyu)

—  —  —  —  —  
HALAMAN LAIN klik ðŸ‘‡

Sabtu, 29 November 2025

Masjid Al Amin RW12 Medayu Utara Jadi Sasaran Pencurian Motor Dini Hari Tadi

Sosok yang ditengarai hendak mencuri motor di masjid Al Amin RW12 Medayu Utara telah diamankan di Polsek Rungkut

PENCURIAN motor di rumah ibadah, peristiwa yang sangat memprihatinkan. Sebagaimana kejadian di masjid Al Amin RW12 Medayu Utara, dini hari tadi.

Pencurian motor yang gagal mengeksploitasi rasa aman dan kepercayaan di tempat ibadah itu, setidaknya peringatan dariNYA. Kewaspadaan wajib terjaga.

Dalampada itu, dengan kesadaran dan sistem pengamanan yang baik dari kedua belah pihak  (pengurus rumah ibadah dan Jamaah) niat jahat "maling motor yang berkedok jamaah" ini dapat dicegah.

Aksi maling motor di rumah ibadah di lingkungan Medokan Ayu, telah beberapa kali terjadi.

Area masjid menjadi menjadi sasaran maling motor, antara lain dipengaruhi:

LINGKUNGAN TERLALU PERCAYA
Jemaah cenderung merasa aman dan waspada berkurang saat di rumah ibadah.
Pikiran dan hati jemaah fokus pada ibadah, bukan pada barang bawaan.

Area parkir masjid banyak yang tanpa pagar, penjaga, atau sistem pengamanan memadai.

Waktu yang Dapat Diprediksi. Pencuri tahu kapan waktu shalat Jumat, shalat Tarawih, atau kebaktian lainnya, di mana banyak motor diparkir dalam waktu yang relatif bersamaan.

MODUS OPERANDI
Jemaah Palsu". Ini adalah modus yang paling umum dan sulit dideteksi.

Dalam hal ini pelaku berpenampilan rapi, membawa sajadah atau Al-Quran (untuk masjid), atau berpakaian sopan (untuk gereja/vihara). 

Mereka berbaur dengan jemaah lain, ikut beribadah, atau setidaknya duduk-duduk di area masjid seolah-olah menunggu waktu shalat. 

Saat ibadah berlangsung dan area parkir sepi, mereka dengan leluasa beraksi.

Keunggulan Modus ini pelaku tidak mencurigakan dan bebas berkeliaran di area masjid tanpa dicurigai.

MODUS "PENGGENDONG" CEPAT
Modus ini dilakukan oleh 2-3 orang. Satu atau dua orang bisa bertindak sebagai "jemaah" yang mengawasi.

Mitra yang lain menunggu dengan mobil van/box parkir tidak jauh dari lokasi. 

Ketika motor masuk mobil box. Barang bukti tak terlihat lagi.

Saat waktu yang tepat (biasanya saat khutbah atau doa inti), mereka mengangkat motor dan memasukkannya ke dalam mobil.
Aksi ini hanya membutuhkan waktu 15-30 detik.

MODUS KUNCI TANGAN
Memanfaatkan kelemahan kunci kontak standar. 

Dengan alat berbentuk "T" atau obrik, pelaku yang berpengalaman dapat memaksa kunci kontak dan menyalakan motor dalam hitungan detik. 

Suara motor yang hidup di area parkir masjid sering dianggap hal biasa.

MODUS ALIHKAN PERHATIAN
Kecenderungan satu pelaku mendatangi pengurus masjid atau penjaga parkir dengan mengajukan pertanyaan yang menguras perhatian.

Pertanyaan itu bisa soal pengajian, donasi, atau hal administratif. 

Ketika perhatian pengurus tertuju pada pelaku, komplotannya leluasa mencuri motor.

Ini sering terjadi di lingkungan Masjid yang memiliki penjaga parkir sukarela.

MODUS KUNCI PALSU
Disini pelaku berpura-pura lupa membawa kunci motor atau kunci nya hilang. 

Dia meminjam kunci motor sejenis dari temannya (komplotan) untuk "mencocokkan". 

Atau, dia mendatangi penjaga parkir dan mengatakan kunci nya hilang, lalu membawa motor dengan dalih akan membawa tukang kunci. 

Penjaga yang tidak memverifikasi kepemilikan dengan cermat bisa tertipu.

KERJA SAMA PENCEGAHAN
Langkah-Langkah Pencegahan harus didasari kesanggupan kerjasama antara Pengelola Masjid/Rumah Ibadah dan Jemaah.

WAJIB BAGI MASJID
Menyediakan Petugas Parkir Khusus. Bukan sekadar "penunjuk parkir", tetapi petugas yang siaga, waspada, dan bertanggung jawab penuh selama waktu ibadah.

Menerapkan Sistem Karcis Parkir. Setiap motor yang masuk diberi karcis bernomor, dan karcis pasangannya diberikan kepada pemilik. 

Motor hanya boleh keluar jika menyerahkan karcis tersebut. Ini mempersulit pencuri yang mengaku sebagai pemilik.

Pasang kamera pengawas yang mencakup seluruh area parkir, dengan rekaman yang jelas.

Papan peringatan "Area Ini Diawasi CCTV" dapat menjadi penangkal.

Meningkatkan Penerangan. Pastikan area parkir terang benderang, terutama untuk ibadah malam hari.

Memagari Area Parkir. Batasi akses keluar-masuk kendaraan hanya melalui satu atau dua titik yang bisa diawasi.

Sosialisasi kepada Jemaah. Ingatkan jemaah secara rutin (misalnya sebelum khutbah) untuk mengunci motornya dan menggunakan pengaman tambahan.

WAJIB BAGI JEMAAH
Gunakan Pengaman Berlapis. Hanya mengunci setang bukanlah jaminan.
   · Gembok Roda Cakram. Sangat efektif dan visibel, membuat pencuri berpikir dua kali.
   · Kunci Busi (Spark Plug Lock). Mencegah motor distarter secara elektrik.
   · Alarm yang berbunyi keras akan menarik perhatian di lingkungan masjid yang seharusnya tenang.

Pilih lokasi parkir yang terlihat. Dekat dengan pintu masuk masjid atau di dekat pos penjagaan. 

Lapor jika melihat orang yang berkeliaran tanpa tujuan jelas di area parkir saat ibadah berlangsung. 

Hal itu segera laporkan ke petugas masjid. Jangan sungkan untuk waspada.

PETUGAS TERPERCAYA
Jika ada sistem penitipan kunci, pastikan Anda menitipkannya kepada petugas resmi yang dikenali.

(InfoMedokanAyu)

Jumat, 28 November 2025

Segudang Manfaat Menanti di Kebun Hidroponik RW 12 Medayu Utara

Salah satu sudut kebun Hidroponik di RT01 RW12, siap petik. Di lingkungan ini terdapat 3 lokasi. Di RT01, 03 dan RT06.

WARGA Medokan Ayu yang membutuhkan Sayuran Pok Chai, Caisim atau Sawi Putih (Samhong/ Petsai) silahkan memenuhinya dari kebun Hidroponik RW12 Medayu Utara.

Salah satu penggiat kebun Hidroponik RW12,  Ny. Zulaikah, yang juga Ketua RT01 mengatakan kondisi kebun kini sayurannya siap petik.

Lokasi Kebun itu di Medayu Utara XV, Kawasan RT01 RW12.

Kebun Hidroponik di kawasan ini ditangani oleh ibu-Ibu Lansia.

Mulai 2023 hidroponik di kawasan ini dikembangkan. Di semangati oleh sosok Warga Renni Susilawati, yang mengusahakan bantuan media tanam dari PLN.

Renni yang wartawati salah satu media di Jawa Timur ini sosok yang komitmen atas kegiatan pengabdian masyarakat.

Jauh hari sebelumnya, sempat mengangkat Medokan Ayu sebagai kampung hidroponik, yang diwakili oleh RW12.

Panen perdana Hidroponik di RW12 dilakukan oleh Lurah Medokan Ayu.

Sudut lain sayuran di kebun Hidroponik RT01 RW12 

TIGA LOKASI
Di RW12 ini kebun Hidroponik menyebar di tiga lokasi.  Di RT06, RT03 dan RT01.

Semua lahan hidroponik disini bukan milik sendiri. Memanfaatkan lahan kosong, untuk lebih berdaya guna.

Namun, semua lahan pemanfaatannya didahului mohon ijin kepada pemilik oleh ketua RT/ RW.

"Semua lahan punya orang lain yang belum berpenghuni", kata Ketua RW12 Tri Agus Mulyo, yang juga dibenarkan ketua RT01.

Malah, menurut ketua RT01, pihaknya berkesempatan memanfaatkan dua kapling lahan, tapi baru se-kavling yang dimanfaatkan.

POK CHOY, CAISIM, SAWI PUTIH
Tiga jenis sayur ini yang siap petik di lahan hidroponik RW12.

Pok Choy (atau Pak Choy)
Ini adalah penulisan dalam bahasa Indonesia yang paling umum dan telah diserap dari bahasa Hokkien (China)

CAISIM (atau Sawi Bakso)
Namanya berasal dari bahasa Hokkien (China) yang berarti "hati sayur". 

SAWI PUTIH (atau Petsai)
Sawi Putih adalah nama yang paling standar dalam bahasa Indonesia.
Penyebutan "Samhong" bukanlah nama yang umum atau baku. Nama lainnya yang juga populer adalah Petsai (dari bahasa Hokkien).

CAP CAY, SUP, ASINAN
Semuanya sayuran yang siap petik itu, merujuk pada sayuran yang sama, yaitu sayuran cruciferous.

Sayuran ini daun berwarna hijau pucat hingga putih, membentuk kepala yang padat.  Sering digunakan pada menu cap cay, sup, atau dijadikan asinan.

Perbandingan singkat dengan Caisim:
Kadang orang keliru antara Sawi Putih (Samhong) dan Caisim karena sekilas mirip. 

Perbedaan:
Sawi Putih (Samhong/Petsai): Bentuknya besar, membulat memanjang, daunnya keriting dan renyah, warnanya hijau pucat/kuning hingga putih.

Caisim: Bentuknya lebih kecil dan memanjang, batangnya putih dan lebar dengan daun hijau di atasnya, tidak membentuk kepala yang padat.

Dalam pada itu, lebih detil tentang manfaat ragam tersebut, silahkan klik (tercetak tebal) ini, antara lain Sayur Pok Choy, Sayur Caisim atau Sayur Sawi Putih.

Dengan hadirnya kepedulian ber-hidroponik ini lahan belum berpenghuni tak lagi rimbun oleh tanaman liar.

Juga sangat berdayaguna. Apalagi ekonomi sulit seperti sekarang ini.

(InfoMedokanAyu)

Rabu, 26 November 2025

Waspada DBD! Angka Bebas Jentik di Medokan Ayu Capai 86,6% - Perlu Aksi Kolektif!

Prosentase ABJ di masing-masing RW di Medokan Ayu Minggu ke-47 Nopember 2025.

ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ) di Medokan Ayu  mencapai rata-rata 86,6%. Jentik ditemukan di semua lokasi RW. Ini perlu aksi kolektif demi hindari ancaman DBD yang belum berakhir.

Hal itu terbaca dari data terkini hasil rekapitulasi kegiatan PSN Minggu Ke-47 Nopember 2025.

Data tersebut dihimpun oleh Puskesmas Medokan Ayu melalui staf khusus Yusep Priambodo, A.Md.KL

Angka yang ditampilkan pada diagram diatas setelah diolah oleh InfoMedokanAyu, dengan pembulatan untuk menyamakan angka tanpa koma.

Dari data tersebut, RW10 memiliki persentase ABJ tertinggi (99,70%).

Sementara, kawasan RW03 memiliki persentase ABJ terendah (96,44%).

Dalam pada itu, sebagian besar RW (10 dari 15) memiliki ABJ pada kisaran 98% hingga 99,7%, yang menunjukkan konsistensi yang cukup baik.

Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk kosmopolitan yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah (DBD)

RATA-RATA
Mengingat pentingnya gerakan PSN, maka perlu dimunculkan rata-rata persentase ABJ secara keseluruhan.

Untuk menghitung ABJ rata-rata, maka kita jumlahkan perolehan ABJ di setiap RW, sebagai berikut.

Perhitungan:
Penjumlahan ABJ (berurutan sesuai jumlah RW, dimulai dari RW01 dan seterusnya) didapat angka : 92+ 95 + 88 + 80 + 96 + 78 + 85 + 90 + 76 + 94 + 82 + 87 + 91 + 79 + 86 = 1299

Jumlah ABJ tersebut dibagi jumlah RW: 15.

Rata-rata = 1299 ÷ 15 = 86.6%

Jadi, persentase angka bebas jentik secara keseluruhan adalah 86.6%.

Angka ini merupakan rata-rata dari seluruh RW

Beberapa RW memiliki performa sangat baik (di atas 90%)

Beberapa RW perlu perhatian khusus (di bawah 80%)

AKSI KOLEKTIF 
Hal ini mengingat, perjuangan melawan DBD bukanlah tanggung jawab individu, tetapi tugas bersama seluruh komunitas.

Pencapaian ABJ 86,6% adalah modal baik, tetapi harus ditingkatkan lagi dengan semangat gotong royong.

Gotong royong ini sebagai aksi kolektif, merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan terkoordinasi oleh seluruh elemen masyarakat (warga, perangkat RW, kader kesehatan, dll.).

Aksi ini demi mencapai satu tujuan: menurunkan angka DBD dengan meningkatkan cakupan bebas jentik di atas 86,6%.

Aksi itu antara lain Gerakan PSN yang Serentak

Pentingnya Pemantauan Berjamaah. Warga menyambut dan bekerja sama dengan kader untuk pemeriksaan, lalu data hasil pemantauan ditempel di papan pengumuman RW.

Selalu dibutuhkan Gerakan 3M Plus yang Konsisten
  · Menguras: Membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi bersama-sama.
  · Menutup: Menutup rapat tempat penampungan air.
  · Mendaur Ulang: Memanfaatkan kembali barang bekas yang bisa menampung air.
  · Plus: Menaburkan larvasida, menggunakan kelambu, atau memelihara ikan pemakan jentik.

Komunikasi dan Sosialisasi Aktif, tetap perlu terjaga. Memanfaatkan grup WhatsApp RW untuk saling mengingatkan, berbagi info, dan melaporkan titik genangan air yang mencurigakan.

Ketua RT mengirim pengingat rutin untuk PSN, dan warga melaporkan kondisi rumahnya setelah diperiksa.

Penghijauan dan Lingkungan selalu dibutuhkan penataan. Kerja bakti membersihkan selokan, sampah daun, dan menata lingkungan untuk menghilangkan potensi sarang nyamuk.

HARUS KOLEKTIF
Efektivitas: Nyamuk Aedes aegypti bisa terbang dalam radius 100-400 meter. 

Jika hanya satu rumah yang bersih, tetapi tetangganya banyak jentik, maka risiko penularan DBD tetap tinggi.

Adalah perlu pula untuk saling Mengingatkan: Menciptakan budaya saling peduli dan mengingatkan untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Hasil Maksimal: Dengan kerja sama, target 95% bebas jentik (standar nasional) bisa dicapai, tidak hanya bertahan di 86,6%.

(InfoMedokanAyu)

Minggu, 23 November 2025

Terapkan Kewaspadaan, Modus Penipuan Terus Berkembang

Ilustrasi modus penipuan

RAGAM modus penipuan terus berkembang. Situasi ekonomi yang sulit mendorongnya. Apalagi akhlak yang tercela (mazmumah)  masih kuat menopangnya - hal yang dijauhi oleh semua agama dan sistem nilai mana pun.

Maka menerapkan kewaspadaan, adalah wajib demi kita dan lingkungan Medokan Ayu lebih aman dari ancaman penipuan. Antara lain warga wajib menyimpan nomor HP pengurus lingkungan.

Dalam kaitan ini, InfoMedokanAyu menyisir ragam penipuan yang diharapkan tidak terjadi di Medokan Ayu. Antara lain sebagai berikut.

BERKEDOK SURVEI atau PEMASARAN
Penipu datang langsung ke rumah dengan berbagai kedok.

Modus: Bisa antara lain mengaku dari pihak PDAM, PLN, provider internet atau dari petugas Gas LPJ yang sedang melakukan survey untuk perbaikan layanan. 

Tujuannya adalah mengumpulkan data pribadi (nama, KK, no. KTP) yang bisa disalahgunakan.

Penjualan Produk Palsu. Menawarkan produk seperti sikat ajaib, alat penjernih air, atau vitamin dengan harga tinggi dan janji yang muluk. Produknya biasanya berkualitas rendah atau palsu.

Program "Door-to-Door" Palsu: Mengaku dari perusahaan tertentu (seperti Tupperware, Oriflame) yang sedang ada program khusus, padahal bukan.

Cara Mencegah, minta kartu identitas dan konfirmasi ke perusahaan yang bersangkutan melalui channel resmi (telepon/website).

Jangan Beri Data Pribadi: Jangan mudah memberikan data pribadi kepada orang yang tidak dikenal.

Beli di Tempat Resmi: Untuk produk tertentu, lebih baik beli di toko atau website resmi.

BERKEDOK KEAMANAN
Penipu memanfaatkan rasa takut dan keinginan warga untuk merasa aman.

Modus: Menawarkan paket pemasangan CCTV atau sistem alarm dengan harga murah, seringkali dengan ancaman "lingkungan ini rawan maling". 

Setelah dibayar, mereka tidak pernah kembali untuk pemasangan, atau memasang alat tiruan.

Penertiban "Ilegal" oleh "Petugas Palsu": Ada yang mengaku dari dinas perizinan, kebersihan, atau bahkan "preman bayaran" yang meminta sumbangan atau denda dengan ancaman.

Pengadaan Fasilitas Umum Palsu. Menawarkan pembuatan gapura, perbaikan jalan, atau taman dengan mengatasnamakan RT/RW, padahal tidak ada koordinasi dengan pengurus.

Cara Mencegah, koordinasikan dengan Ketua RT/RW: Pastikan semua program pengadaan atau keamanan datang dari pengurus resmi lingkungan.

Laporkan ke Aparat: Jika merasa diancam, segera hubungi polisi atau petugas keamanan setempat.

BERKEDOK AGAMA ATAU AMAL
Memanfaatkan sentimen agama dan rasa iba.

Modus, mengaku dari yayasan sosial atau pesantren untuk membangun masjid, membantu korban bencana, atau anak yatim. Mereka sering membawa buku tabungan atau kwitansi yang dipalsukan.

Modus lain, penjualan Buku/Benda "Keramat". Antara lain menawarkan buku doa, tasbih, atau jimat dengan harga fantastis dengan janji keberkahan.

Cara Mencegah, donasi Melalui Channel Resmi. Jika ingin beramal, salurkan melalui lembaga amal yang terpercaya dan transparan.

Tanya Detail: Tanyakan nama yayasan, nomor rekening resmi, dan izin operasional. Lakukan pengecekan sederhana via internet.

BERKEDOK UNDIAN
Memancing korban dengan janji hadiah yang menggiurkan.

Modus: Undian Berhadiah: Korban dihubungi via telepon atau SMS dan dikatakan memenangkan undian mobil/motor/uang tunai. 

Untuk menerima hadiah, diminta membayar biaya administrasi atau pajak terlebih dahulu.

Berkecenderungan penipu datang dengan brosur dan mengklaim bahwa rumah tersebut "terpilih" untuk mendapatkan hadiah tertentu, dengan syarat membeli produk mereka terlebih dahulu.

Cara Mencegah, ingat Prinsip "Tidak Ada Makan Siang yang Gratis". Maka jika tidak merasa mendaftar undian, hampir pasti itu penipuan.

Jangan Bayar Sejumlah Uang: Hadiah yang sah tidak meminta pembayaran di muka.

BERKEDOK JASA
Menargetkan kebutuhan sehari-hari rumah tangga.

Modus, hadirnya tukang dadakan menawarkan jasa perbaikan atap, saluran air, atau listrik dengan harga murah. Setelah dikerjakan, mereka meminta biaya tambahan dengan berbagai alasan, dan hasil kerjanya seringkali asal-asalan.

Servis AC atau Alat Elektronik: Teknisi palsu  sengaja merusak komponen lain agar bisa menarik biaya servis lebih mahal.

Cara Mencegah, gunakan tukang angganan atau rekomendasi.

Lebih baik menggunakan jasa tukang yang sudah dikenal atau direkomendasikan tetangga.

Minta Rincian Biaya: Minta penjelasan detail mengenai kerusakan dan biaya perbaikan sebelum pekerjaan dimulai.

PENIPUAN DIGITAL
Meskipun modusnya digital, targetnya spesifik warga suatu kawasan pemukiman.

Modus, grup WhatsApp warga palsu. Penipu membuat grup WhatsApp baru yang mengatasnamakan warga suatu kawasan dan mengirim link berbahaya atau menggalang dana palsu.

Mengirim email/SMS yang seolah-olah dari pengurus lingkungan perumahan, meminta pembayaran iuran melalui link palsu.

Cara Mencegah, verifikasi grup. Pastikan masuk ke grup WhatsApp resmi yang dikelola oleh pengurus.

Jangan Klik Link Sembarangan: Selalu konfirmasi langsung ke pengurus jika ada informasi penting yang meminta pembayaran atau data.

TIPS HINDARI PENIPUAN
Tingkatkan Kewaspadaan: Jika ada orang asing yang mencurigakan, selalu tanya maksud dan tujuannya dengan tegas.

Jalin komunikasi yang baik dengan tetangga. Informasi tentang penipu yang berkeliaran bisa menyebar dengan cepat.

Koordinasi dengan Pengurus RT/RW. (Wajib simpan No. HP pengurus) Setiap program atau kegiatan yang melibatkan warga harus melalui sosialisasi dari pengurus resmi.

Jangan Terburu-buru. Penipu sering menciptakan urgensi ("promo hari ini saja"). Ambil waktu untuk berpikir dan verifikasi.

Percaya pada Insting. Jika merasa tidak nyaman atau ada sesuatu yang salah, lebih baik tolak dengan sopan dan tutup pintu.

(InfomedokanAyu)

—  —  —  —  —  
HALAMAN LAIN klik ðŸ‘‡