![]() |
Para pejuang KSH-PSN RW02 Medokan Ayu persiapan "menghadang" berkembangnya nyamuk yang hari ini relatif luas sasarannya. Semua fasilitas umum. |
GERAKAN Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di RW02 Medokan Ayu berkonsentrasi khusus untuk fasilitas umum pada aktivitas hari ini, Rabu 9 Juli 2005.
Kegiatan itu dilakukan para kaum peduli lingkungan, yang tergabung dalam tim Kader Surabaya Hebat (KSH)-PSN, setiap 6 (enam) bulan.
Hal ini memiliki makna sangat penting dalam pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Zika, Chikungunya, dan lainnya.
![]() |
Tim KSH-PSN RW02 persiapan di Balai RW |
PSN fasilitas umum di RW yang membawahi 12 RT ini bukan hanya tentang kebersihan. Juga upaya sistematis melindungi kesehatan masyarakat secara luas.
Maka dibutuhkan dukungan banyak pihak termasuk pengelola fasilitas, dan masyarakat lainnya. Gerakan ini dapat efektif menekan angka kasus penyakit yang ditularkan nyamuk.
PENYEBARAN PENYAKIT
PSN di fasilitas umum bertujuan untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang menjadi vektor utama penyakit seperti DBD.
Persiapan versi video
Fasilitas umum seperti sekolah, pusat perbelanjaan, dan pusat olahraga sering menjadi titik penyebaran.
Disini memiliki banyak tempat potensial untuk perkembangbiakan nyamuk. Genangan bisa terjadi dimanapun, pot bunga, atau wadah penampungan air.
Sebagaimana pernah terjadi di Medokan Ayu, yang sempat ber-zona merah kasus DBD. Ini lantaran sekolah libur dan banyak gelas air minum berserakan kehujanan.
KESADARAN KOLEKTIF
Gerakan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk petugas kesehatan, aparat setempat, dan masyarakat sekitar.
![]() |
Di antara anggota pasukan ketika mempersiapkan pembasmian terlihat sudah meletakkan tangan kiri di kepala. Ini kali pembasmian memang luas, semua Fasum. |
Dengan melaksanakan PSN di fasilitas umum, diharapkan dapat menciptakan hal baik bagi masyarakat untuk diterapkan di rumah masing-masing.
Fasilitas umum dapat menjadi bagian dari sistem pemantauan jentik nyamuk (Angka Bebas Jentik/ABJ).
Data itu juga membantu pemerintah menilai risiko penyebaran DBD dan mengambil tindakan pencegahan lebih dini.
Maka secara berkala pula InfoMedokanAyu menginfokan pencapaian Angka Bebas Jentik (ABJ) di masing-masing RW.
INSEKTISIDA
Berdasarkan catatan, PSN menekankan pendekatan ramah lingkungan. Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.
Sebagai gantinya, metode seperti Sterile Insect Technique (SIT) atau pemanfaatan predator alami (seperti ikan) juga bisa dipertimbangkan .
Berdasarkan catatan pula, di beberapa negara seperti Kuba, PSN didukung oleh kebijakan ketat, termasuk sanksi bagi yang tidak patuh.
Hal itu menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan fasilitas umum.
EFEKTIVITAS PER 6 BULAN
Gerakan PSN di fasilitas umum yang dilakukan setiap 6 bulan dapat efektif jika memenuhi kriteria tertentu, tetapi juga memiliki tantangan.
Efektif, mengingat nyamuk Aedes aegypti (vektor DBD) memiliki siklus hidup 10-12 hari dari telur menjadi dewasa, tetapi telur dapat bertahan hingga 6 bulan dalam kondisi kering.
Pembersihan rutin setiap 6 bulan, itu membantu memutus siklus ini sebelum telur menetas .
Menurut pedoman kesehatan masyarakat, intervensi berkala (seperti setiap 6 bulan) lebih efektif daripada sekali setahun, terutama di daerah endemik.
Namun, harus dibarengi dengan monitoring antara (misalnya pemantauan jentik bulanan) .
Jika hanya mengandalkan PSN 6 bulanan tanpa tindakan lanjutan (seperti 3M Plus harian), ini sangat beresiko sarang nyamuk dapat kembali muncul sebelum periode berikutnya.
Maka gerakan PSN per 6 bulan, membutuhkan partisipasi aktif pengelola fasilitas dan pengunjung/ warga.
Tanpa kesadaran untuk menjaga kebersihan sehari-hari (misalnya menutup wadah air), PSN 6 bulanan tidak cukup.
Tentu menjadi layak pula, bila menggabungkan dengan pendekatan "3M Plus". Juga tidak berlebihan dengan mengintegrasikan dengan Sistem Surveilans.
ABJ juga salah satu hal yang bisa dipakai indikator. Jika ABJ dibawah 95%, frekuensi gerakan PSN perlu ditingkatkan .
,
Dengan demikian, gerakan PSN setiap 6 bulan di fasilitas umum cukup efektif jika (#) dilengkapi dengan pemantauan antara , (#) Didukung perilaku dan infrastruktur (seperti perbaikan saluran air).
Perkecualian, di kawasan dengan kasus DBD tinggi atau musim hujan panjang, interval gerakan PSN perlu dipersempit menjadi 3-4 bulan. Ini referensi dari pedoman Kementerian Kesehatan.
![]() |
Balai RW02 ramai parkir motor tim KSH-PSN |
Pasukan tim PSN berangkat menuju sasaran
![]() |
Di GOR Bulu Tangkis Sony |
Di rumah Ketua RT09
![]() |
Menyempatkan mampir bila mencurigakan |
(InfoMedokanAyu)