Selasa, 29 April 2025

RT03 RW10 Medokan Ayu Pantau Ketat Wilayahnya, Melalui CCTV 24 Kamera, sejak 2017

Monitor pengawas lingkungan RT03 RW10 Medokan Ayu

RT03/ RW10 Medokan Ayu dengan lokasi Griya Pesona Asri menerapkan pemantauan ketat terhadap lingkungannya, dengan penerapan Closed Circuit Television (CCTV), yang didukung dengan 24 Kamera, dan ber-online nonstop.

Pemantauan itu, bukan hanya yang utama terkait maling. Banyak manfaat yang diberikan oleh penggunaan CCTV. Tentu demi terjaganya Rukun Tetangga (RT).

CCTV dengan dukungan 24 kamera, memberikan rekaman detil pada semua titik wilayah RT03 RW10 ini.

Ketika hujan lebat, misalnya, lokasi yang lebih dahulu tertimpa banjir, dapat diketahui. Masalah pun bisa ditemukan, karena saluran drainase tersumbat atau masalah lain. 

Eko Putro, ketua RT03 RW10 Medokan Ayu menjelaskan dengan CCTV dan dengan jumlah Kamera yang mumpuni, segala permasalahan lingkungan yang beresiko meretakkan kerukunan dapat dihindari.

Siapa pun membuang sampah bukan pada tempatnya, CCTV memberitahukannya. Bahkan, kucing "pup" sembarangan, CCTV melaporkannya.

KUCING LIAR
Persoalan kucing liar yang "pup" sembarangan, memang akrab menjadi keluhan warga dimanapun. Apalagi ada warga yang sial. Terperangkap jebakan "pup" kucing yang tertutup tanah. 

Sial itu sering pula mobil atau motor, melindasnya. Apalagi melekat pada roda, yang lalu parkir di garasi.

Hal itu sering membuahkan ketegangan antar tetangga. Saling curiga. Kucing siapa. 

SEJAK 2017
Penerapan CCTV itu, RT03 RW10 Medokan Ayu ini mulai tahun 2017. Anggaran yang digunakan bukan tarikan iuran ekstra. 

"Dana dari hasil menyisihkan iuran yang berjalan. Maka, pengadaannya bertahap. Setiap tahun kita membeli 4 kamera, hingga sekarang 24 kamera", kata ketua RT03 Eko Putro.

RT03 itu terbelah menjadi tiga (3) gang, dengan panjang jalan masing-masing sekitar 168M. 

Di RT itu jumlah rumah keseluruhan 126 rumah, dan yang berpenghuni 115 rumah.
 
DISIPLIN ANGGARAN
Pengurus wilayah RT03 ini berdisiplin anggaran. Juga telah menyisihkan setiap bulan untuk subsidi rekreasi warga, yang pada September telah genap terkumpul Rp 10juta.

Tahun lalu, juga September dana dari iuran yang dikembalikan untuk refresh bareng-bareng, senilai Rp 10juta.

Hal itu berartikan pula secara tidak langsung, iuran warga sebagian juga sebagai tabungan warga untuk rekreasi bersama.

TENDA WARGA
Warga disini, praktis tidak pernah kesulitan dalam pemenuhan tenda hajatan. Lingkungan telah menyediakan, dengan pembiayaan hasil dari penyisihan uang iuran bulanan.

Warga juga tidak dibebani pemasangan dan pembongkaran tenda. Warga cukup mengeluarkan dana Rp 150 ribu, yang langsung diberikan kepada petugas pasang dan bongkar tenda. Petugas dimaksud adalah ekstra dari petugas kebersihan.

"Jadi dengan kepemilikan tenda ini, secara tidak langsung warga memberikan ekstra tambahan pemasukan kepada para petugas', katanya seraya menambahkan selang waktu penggunaan bergantung kebutuhan dan biaya hanya sekali.

(Priono Subardan)