Selasa, 12 November 2024

Meski Tim KSH-PSN Sukses, Medokan Ayu Masih Wajib Waspada Ancaman Nyamuk

Aedes Aegypti kelompok nyamuk aedes, penyebab infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) salah satu penyakit menular berbahaya, dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah.

MESKI TIM KSH-PSN se-Medokan Ayu dalam gerakan PSN selama Oktober telah mencatat prestasi rata-rata Angka Bebas Jentik (ABJ) diatas 95%, Warga Medokan Ayu wajib tetap waspada terhadap ancaman nyamuk.

Demikian hasil penelusuran di lapangan setelah diterimanya prestasi Tim KSH-PSN se-Medokan Ayu, dari Puskesmas Medokan Ayu.


Realisasinya, sebagaimana judul berita itu "Sulitnya Menemukan Nyamuk di Malam hari" ternyata hanya dirasakan pada sejumlah kawasan.

Kawasan dimaksud adalah kawasan yang tidak memiliki genangan air, kawasan yang bersih dari semak-semak.


Sepinya nyamuk itu, sangat terasa di RW01 antara RT01-RT04. Di RW02 antara RT01-RT04. Di RW03 hampir semua kawasan RT sepi nyamuk.

Demikian sepinya nyamuk ini dirasakan pula di lingkungan RW04, RW05, RW06, RW07, dan RW08.

Malah malam hari di Pos Keamanan RW08, tidak terlihat mereka yang ada di Pos "cablek-cablek" nyamuk di kaki atau lengan.

Seorang warga dari RT06 RW08 yang aktif di sekolah TK Al Fajar, Uswa, panggilan akrabnya mengakui hal itu. "Alhamdullilah berkat kerja keras kader-kader jentik yang bekerja keras dan ikhlas setulus hati", katanya.

Begitupun warga lain dari RT01 RW08, dengan panggilan akrab "Bu Herry" memberikan dua jempol atas perubahan terkait nyamuk saat ini.

Di RW09 malam hari, berhenti di salah satu sudut kawasan itu pun, bisa tenang. Nyamuk tak menghebohkannya.

Sementara di RW10, sepi nyamuk sangat terasa bila jauh dari lokasi makam Islam.

Wilayah sepi nyamuk lainnya, RW11 sisi Barat, RW12, dan RW13.

Sekitar RW 14 dan RW 15, masih relatif banyak. Ditengarahi masih ada semak-semak dan genangan air sekitar kawasan itu. Ini sebagaimana terjadi di RW02 wilayah Timur.

Rachwanto, warga RT11 RW02 mengatakan di kawasannya yang luar ruangan masih banyak nyamuk. 

"Apalagi  di kawasan RT07. Padahal disini tidak ada genangan. Tapi saya curiga dari selokan", kata dia yang sempat menempati rumah disitu, kala tempat tinggalnya di RT11 direnovasi.

Ketua RT11 RW02 R. Eddy Agus Subekti  mengakui masih banyak nyamuk di wilayahnya. "Disini masih banyak genangan air dan semak", katanya.

Warga RT12 RW02 akrab dengan panggilan Yuli menuturkan hal yang sama. Nyamuk masih banyak. "Disini pagi hari banyak nyamuk warna hitam berkeliaran. Kalau malam, warna kecoklatan dan agak besar-besar", katanya.

Ketua RT12 RW02 Suhadi Nuryanto membenarkan kondisi "pernyamukan" sebagaimana diceritakan warganya. 

Sebagai kawasan di Timur dan berdampingan dengan Tambak, di antara telah beralih fungsi dan tak terurus menjadi tempat berkembangnya nyamuk.

Pun demikian kasus warga terjangkit demam berdarah di wilayahnya nihil. "Untuk nyamuk rumahan memang solusinya kerja bhakti mengalirkan air selokan maupun air yang menggenang", katanya.

Dia memberikan apresiasi atas tim KSH-PSN di RT12. "Sudah sangat maksimal. Seminggu sekali keliling ke warga untuk sosialisasi dan pemeriksaan jentik nyamuk. Pengurus lingkungan sangat terbantu oleh KSH ini", ungkapnya.

Kawasan lain yang nyamuknya berjubel dan besar-besar, yang sempat ditelusuri adalah kawasan makam Medayu Utara dan Makam Islam yang berada di RW02. Semak-semak masih tumbuh subur disana.

Nyamuk Aedes Albopictus-penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD)

Nyamuk tersebut cenderung mengigit saat terang benderang. Antara pukul 08.00 sampai pukul 10.00 dan menjelang sore pukul 15.00 sampai 17.00 WIB.

Nyamuk Anopheles - Penyebab Malaria dan kaki gajah 

Nyamuk Anopheles suka bersarang di air kotor: parit, selokan, dan rawa. Juga sering berlindung di tempat gelap, seperti di pohon dan semak-semak.  Nyamuk Anopheles sering menggigit manusia pada malam hari.

Nyamuk Anopheles


Nyamuk culex

Nyamuk culex

Aktivitas puncak menggigit nyamuk Culex sp antara pukul 01.00-02.00 . Nyamuk Culex sp. juga menghisap darah manusia diluar ruangan, seperti di pekarangan dan halaman rumah khususnya pada malam hari.

Tidak semua nyamuk Culex membawa penyakit, tetapi membawa dan menyebarkan virus, seperti Filariasis dan juga Japanese Enchepalitis (JE).

(priono subardan)