Senin, 05 Agustus 2024

Dipertajam Pelaksanaan Imunisasi dan Surveilans PD3I di RW02

Kader Imunisasi dan surveilans PD3I di RW02

PERTEMUAN Kegiatan pemberdayaan kader dalam pelaksanaaan Imunisasi dan Surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan imunisasi (PD3I) di wilayah kelurahan medokan ayu, dilakukan di RW02, siang tadi.

Kegiatan tersebut dipandu oleh pembicara Jumriah, Amd Keb. Berlangsung siang hari, usai kegiatan dipagi hari, yang diikuti 87 Balita Imunisasi di Posyandu Balita.

Berasarkan catatan, Surveilans PD3I merupakan ujung tombak dalam pencegahan dan pengendalian PD3I. 

Pelaksanaan surveilans PD3I pada tingkat kelurahan harus dilakukan oleh petugas surveilans yang terlatih. Mampu melaksanakan surveilans PD3I dengan hasil maksimal.

Surveilans itu sendiri sebagai kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data -informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan.

Juga kondisi yang mempengaruhi peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian serta penanggulangan secara efektif dan efisien.

Sebagaimana data mengatakan di Indonesia diperkirakan setiap tahun terjadi 5% (1,7 juta) kematian pada anak balita akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Imunisasi sebagai upaya preventif yang harus dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Maka bila kelak individu itu terpapar oleh penyakit tersebut tidak akan menderita sakit berat.

Dalampada itu tekanan pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif terhadap berbagai program kesehatn esensial termasuk program imunisasi rutin dan surveilans PD3I. 

Cakupan imunisasi seluruh jenis antigen mengalami penurunan bila dibandingkan periode sama tahun 2020 dan 2019. 

Berdasarkan data laporan administratif Kementerian Kesehatan RI sampai dengan 4 Oktober 2021, cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) secara nasional menurun sebesar 3,2% bila dibandingkan tahun 2020 dan sebesar 11,8% bila dibandingkan tahun 2019. 

Dengan adanya penurunan cakupan imunisasi rutin, maka akumulasi populasi rentan menyebabkan meningkatnya risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I seperti Campak-Rubella, difteri, pertussis dan polio. 

Selain itu banyaknya petugas surveilans dan tenaga kesehatan yang belum pernah mendapat pelatihan surveilans PD3I juga menjadi tantangan dalam pelaksanan surveilans PD3I.