Gagal Ber-Hidroponik Dikupas Tuntas Di Pendopo Kelurahan Medokan Ayu, 6 hari lagi

Ikut Pelatihan Gratis

BER-HIDROPONIK sangat menggiurkan di kawasan kota. Lahan yang berbatas, dan dengan pasar berada dalam satu kota, satu resep bisnis telah terpenuhi. Apalagi kebutuhan sayur sehat semakin tinggi. 

Inti kesuksesan hanya hindari gagal di awal penyemaian. Ini yang sering menyulitkan bagi pemula ber-hidroponik, yang selanjutnya akan dikupas tuntas di Pendopo Kelurahan Medokan Ayu, pada 27 Juli, mulai 09.00. Semula diagendakan berlangsung di RW12 

Dalam kupas tuntas seputar hidroponik ini, juga menghadirkan pemilik "Kebun Sayur Surabaya", yakni Mehdi Riza dan tim sebagai pembicara.

Pada pertemuan itu akan dikupas tentang persiapan media tanam hidroponik (pembuatan, pembersihan sesuai Standar Operasional Prosedur-SOP), hingga Pembibitan tanaman hidroponik.

Dengan materi itu, diharapkan tujuan akhir bisa menjawab kegagalan petani hidroponik dalam hal pembibitan yang biasanya selalu gagal di awal penyemaian. 

Penyemaian tidak boleh gagal. "Apalagi Kutilang (Kurus Tinggi Langsing) hampir dipastikan panen akan gagal", kata Renni Susilawati, penggiat hidroponik dari RW12, 

"Faktor semaian menjadi penentu utama suksesnya sebuah usaha hidroponik", tandas Ibu muda, sekaigus juga sosok dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan-LPMK yang membidangi Kebersihan dan Lingkungan. 

Kegiatan ini dimandegani oleh LPMK Kelurahan Medokan Ayu bekerja sama dengan Alfamart.

Pridha Nashari Rahmatika, ketua Kosagrha Lestari yang berlokasi di RW04, sangat mendukung kegiatan ini. 

Setidaknya hidroponik, katanya, bisa memberikan nilai tambah untuk pendapatan lokal. 

Kosagrha lestasi juga sudah mengakrabi sejak Otober 2021. "Kita belajar dari Bu Renni", katanya. Kini telah membuahkan hasil.

Sesepuh RW04, yang juga pernah sebagai ketua RW04, mengacungkan jempol atas informasi akan diadakannya pelatihan Hidroponik beberapa waktu lalu.

Berdasarkan catatan ber-hidroponik di kaasan kota sangat menjanjikan. Apalagi masa panen bisa diatur sesuai kebutuhan, sebagaimana dipraktekan di RT06 RW12. Ber-hidroponik dengan masa panen 2 minggu.

Usaha berada di kawasan kota juga secara otomatis memangkas biaya pengakutan. "Malah di tempat kami semua hasil panen diambil oleh restoran", jelas Renni Susilawati, yang berhiroponik di RT06 RW12.

Catatan redaksi: Calon peserta bisa langsung hubungi nomor telepon diatas, untuk menyinkronkan penyediaan konsumsi.

(Prn)