Selasa, 09 Juli 2024

Bank Sampah Tak Pernah Perlihatkan Sampah, Itu di RW12 Medokan Ayu


BANK SAMPAH tak pernah memperlihatkan sampah. Itu ada di RW12 Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya. Padahal omzetnya terbaca dari truk yang masuk wilayah itu, setiap dua pekan. Mengangkut sampahnya. Persisnya di kawasan RT06.

Sampai hari ini telah memasuki tahun ke-9, RT06 RW12 membangun bank sampah, sekaligus membuahkan lingkungan asri bak kebun buah di pemukiman. Hampir saban rumah bertanamkan buah-buahan.

Sebagaimana kecenderungan umum, sebagai Bank Sampah senantiasa memperlihatkan tumpukan aneka sampah, yang siap didaur ulang.

Tapi di RT06 RW12, sangat beda. Bank sampah yang dibangunnya, tak pernah menampakan sampah. Bahkan membuat siapapun tak percaya bila di kawasan "kampung Hidropik Surabaya" ini, juga terdapat bank sampah, yang siap menampung sampah dari luar wilayahnya.

Ternyata manajemen yang dipakai pengelola Bank Sampah RT06 RW12, berfokus pada upaya membangun kepedulian terkait penanganan sampah, yang sering membuahkan masalah itu.

Disini, Renni Susilowati sosok peduli sekaligus penggiat bank sampah di wilayah itu menekankan hal sampah yang harus keluar dari rumah kita layak diberikan sentuhan untuk meningkatkan nilai.

Dalam prakteknya, RT06 RW12 membuka luas kerjasama penanganan sampah dengan pihaknya.

Kerjasama dimaksud ada dua. Pertama menerima penjualan sampah dari siapapun dan dari manapun. Tentu yang sudah terpilah.

Kedua mengelola sampah dengan penjualan langsung kepada pengepul besar, atau bersifat mandiri.

Dalam kaitan ini, pengelola sampah RT06 RW12 akan bercerita. Pun detilnya. Termasuk memberikan referensi pengepul sampah, yang bisa digandeng

Selain itu, pasti akan berikan pula data lengkap termasuk daftar harga yang diperoleh dari pengepul sampah Surabaya. Jadi mitra tak perlu wira-wiri lagi. Maklum ibu muda ini berlatar wartawati peduli, yang kaya referensi.

Dijelaskan, kerjasama model yang pertama, harga 10% lebih rendah. Pengelola Bank Sampah RT06 RW12, harus kerja tambahan. Yakni  memilah sampah lagi untuk penggabungan berdasarkan jenis sampah. Selisih harga 10% juga untuk menutupi resiko susutnya timbangan.

Alternatif kedua, model kerjasama menuju mandiri. Pengelola bank sampah mandiri, berpeluangb memperoleh harga 10% lebih baik. Dengan catatan pemilahan sampah sudah sesuai standar pengempul.

TIAP DUA PEKAN

Jam kerja RT06 RW12 dalam penanganan bank sampah relatif pendek. Sebulan hanya beraktivitas pada pekan ke-2 dan pekan ke-4.

Pada pekan-pekan itu, sampah terpilah kiriman dari berbagai wilayah peduli sampah, pagi berdatangan. Siang hari dilakukan pemilahan penggabungan sampah semi terpilah itu, sesuai syarat pengepul. Selanjutnya truk dari pengepul mengambilnya.

LINGKUNGAN ASRI

Berdasarkan pengamatan, dengan peduli sampah, kawasan RW12 tampak memiliki kawasan yang terjaga kebersihannya.

Di kawasan dengan lebar jalan sebagaimana kebanyakan itu, memberikan nuansa yang beda dalam keasriannya. Maka, kala cuaca panas menyengat, begitu terasa di kawasan kebun.

Apalagi RT06 RW12 sejak beberapa waktu lalu, memiliki mesin pengolah dedaunan kering.

"Jadi saat tertentu, warga bebarengan memangkas tanaman pohon. Didaunan dikumpulkan, dan diolah sebagai pupuk", kata Ibu muda yang putri Padang Sumatera barat itu menjelaskan.

Dampak lain dari lingkungan bersih sampah, juga tidak tampak adanya sosok dari luar masuk wilayahnya, untuk mencari buangan dari rumah. Itu karena warga RW12, sudah berbiasa memilah sampah-sampah nya.

SAMPAH BIAYAI ACARA BERSAMA

Dari sampah pula, beberapa bulan mendatang, sekitar September-Oktober, warga se-kawasan  itu juga akan beracara bareng keluar kota, merajut silahturahmi. Tanpa beban biaya lagi

Warga memsortir dari kiriman semi terpilah untuk digabungkan sesuai jenis nya

Alfa Mart peduli gerakan itu dan menyumbang rak sampah yang proses pembuatannya belum selesai. Rak itu selanjutnya akan disebar oleh pengelola sampah RT06 RW12 

Warga kerja bhakti penempatan mesin pengolah daun kering, yang kini telah dirasakan manfaatnya.