UPAYA warga Perumahan Kosagrha di Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya patut diacungi jempol. Pasalnya, mereka mampu memanfaatkan area rawa jadi lahan produktif.
Puluhan warga ini menamakan diri sebagai Kelompok Tani Kosaghra Lestari. Mereka mampu mengubah lahan tidur seluas sekitar 100 meter persegi menjadi kawasan urban farming.
Wakil Ketua Kosaghra Lestari, Wahyu Hidayat (72) menuturkan ketua RW setempat merupakan inisiator awalnya. Sebab saat itu, ia resah melihat lahan terbengkalai.
Wahyu menambahkan sebelum ditanami, lahan tidur tersebut banyak tumbuh semak belukar. Tak hanya itu, sejumlah hewan ular dan biawak juga kerap ditemukan warga. Maklum kawasan tersebut awalnya adalah daerah rawa-rawa.
"Inisiatif dari bapak Ketua RW 04 almarhum Bapak Agus Supeno. Saat itu melihat lahan tidur di Kosaghra terbengkalai bahkan banyak ditemui ular dan nyambik," kata Wahyu.
Dari inisiatif Ketua RW tersebut, lanjut Wahyu, warga awalnya yang berpartisipasi waktu itu ada 15 orang. Para anggotanya mulanya adalah para pensiunan warga setempat.
"Kita memang dari orang-orang pensiunan jadi modal kita ya patungan tidak terlalu banyak, tapi dari tekad dan semangat para anggota yang awalnya lahannya hanya 3 galudan (petak) ibaratnya, karena lainnya masih berupa semak belukar dari sedikit demi sedikit kita bersihkan batu-batunya, rumputnya jadi siap ditanam," terangnya.
Usaha mereka bercocok tanam pada awal-awal ini bukan tanpa hambatan. Salah satunya yakni hampir seluruh anggotanya tak mengetahui soal pertanian maupun peternakan. Namun seiring berkembangnya waktu, kelompok Tani Kosaghra terus berkembang.
Awalnya hasil pertanian dikonsumsi oleh kelompoknya sendiri, namun kemudian mereka memasarkan ke warga lebih luas. Mereka juga mampu memproduksi berbagai produk olahan dari berbagai produk pertanian. Salah satunya yakni aneka jus dari hasil sayur-mayur.
Gayung bersambut kegiatan mereka ini kemudian dilirik dan dapat bantuan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui Bertani di Kota atau BRInita dan Ikatan Wanita BRI (IWABRI). Bantuan itu hadir dengan melalui corporate social responsibility (CSR).
Adapun bantuan yang diberikan antara lain green house, alat-alat pertanian, bibit tanaman, peninggian lahan, gapura dan pendopo serta pendampingan digital marketing. Lurah Medokan, Ayu Zainul Abidin menilai petani Kosaghra Lestari tak hanya belajar teori tapi praktik langsung.
"Kelompok Tani Kosaghra Lestari ini membuktikan bahwa pembinaan atas kelompok tani Kosaghra Lestari oleh OPD terkait yaitu Dinas Ketahana Pangan Pertanian Kota Surabaya dengan PPL kecamatannya dan dari stakeholder yang ada terutama dari teman-teman BRI, BRInita dan IWABRI itu berhasil. Karena tak hanya teori tapi langsung praktik sehingga hasilnya bisa terlihat dan bis dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Zainul Abidin.
Senada, Regional Operation Head Branch Office BRI Surabaya mengatakan Kosaghra Lestari merupakan kelompok tani yang sukses. Sebab mereka sukses merubah lahan tidur menjadi sesuatu bernilai ekonomi.
"Kosaghra Lestari adalah kelompok tani di Medokan Ayu di mana mereka dengan kerjasama dan niatan yang bagus, yang kuat sekali mereka mampu merubah lahan yang tadinya tempat sampah, lahan yang tadinya kering tidak menghasilkan apa-apa sekarang lahan menjadi hijau jadi lahan yang banyak buah dan sayur yang itu akan meningkatkan nilai ekonomi di daerah ini. dan memberikan kegiatan dan penghasilan," tandas Amaliyah.
Berita itu dikutip dari artikel detikjatim, "Kisah Warga Medokan Ayu Surabaya Sulap Area Rawa Jadi Urban Farming"