TERTAWA adalah reaksi psikologis juga anggota tubuh karena mendengar, mengalami, atau merasakan hal-hal yang lucu.
Salah satu manfaat tertawa, yakni bisa menjadi obat hati ketika sedang merasa sedih atau kesepian.
Namun bukan hanya ekspresi gembira. Juga bisa mengundang banyak manfaat sehat.
Para ahli membuktikan. Tertawa mengurangi nyeri, membawa lebih banyak kebahagiaan. Bahkan meningkatkan daya tahan tubuh.
Ketika mulai tertawa, beban mental pun akan terasa lebih ringan.
Aktivitas tersebut juga bisa menyebabkan banyak perubahan positif di dalam tubuh.
Tertawa tidak hanya memiliki efek terapeutik, tetapi juga memiliki efek negatif.
Seperti obat-obatan, jika Terapi Tawa diberikan dalam overdosis atau tanpa mempertimbangkan kontraindikasi; akan berdampak berbahaya bagi kesehatan.
Berikut beberapa manfaat tertawa bagi kesehatan tubuh :
- Mengaktifkan dan Melegakan Respons terhadap Stres
- Manfaat tertawa lepas meningkatkan respons stres, kemudian menurunkannya.
- Di waktu yang sama, detak jantung meningkat dan langsung menurun seketika.
- Hal ini dapat menciptakan perasaan melegakan dan memberikan sensasi relaksasi.
Saat mengalami stress, hormon kortisol adrenalin naik. Dengan tertawa memicu pelepasan hormon endorphin yang mengurangi rasa sakit. Tubuh menjadi baik dalam mengatur dan memproses emosi.
Sarana Olahraga
Ada anggapan, banyak tertawa bikin Anda lebih awet muda.
Ternyata, hal tersebut tak sepenuhnya salah.
Tertawa dapat meningkatkan hormon endorfin dan mengurangi stres, pada gilirannya meringankan ketegangan otot-otot di wajah.
Kurangi Ketegangan Pada Tubuh
Tertawa juga dapat menstimulasi sirkulasi darah dan membantu relaksasi otot.
Kedua hal tersebut dapat mengurangi beberapa gejala fisik yang ditimbulkan oleh stres, seperti ketegangan pada otot leher dan bahu.
Olahraga Tidak Disadari
Sebuah studi tahun 2009 yang dilakukan oleh peneliti Medical Hypotheses menemukan manfaat kuat dari tertawa untuk kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular.
Pasalnya, tertawa dapat membantu aliran darah seseorang menjadi lebih baik.
Aktivitas tertawa yang baik dapat melatih otot diafragma.
Tertawa juga bisa membantu kontraksi otot perut dan bahu.
Hal-hal tersebut dapat memicu sensasi relaks setelahnya. Jantung pun turut terlatih saat tertawa. Fungsinyapun lebih terjaga.
Tertawa meningkatkan suasana hati dan efek positif pada orang dewasa yang sehat;
Gangguan depresi membaik, stres moderat pada orang dewasa yang sehat, dan kecemasan.
Hasil dari berbagai jenis penelitian menemukan tertawa memiliki banyak efek bagi kesehatan kita. Baik efek positif maupun negatif pada kesejahteraan fisik dan mental.
Yim, (2016) menyatakan bahwa manfaat psikologis dari tertawa lebih besar daripada manfaat fisiologis.
Seperti Tertawa mengurangi stres, kecemasan, dan ketegangan, serta menangkal gejala depresi.
Tertawa meningkatkan suasana hati, energi, harapan, harga diri, dan semangat;
Tertawa meningkatkan pemikiran kreatif, memori, dan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan, interaksi interpersonal, ketertarikan, dan kedekatan.
Tertawa juga meningkatkan sikap tolong-menolong, keramahan, membangun identitas kelompok, solidaritas, dan kekompakan, mempromosikan kesejahteraan psikologis.
Jadi, kesimpulannya tertawa itu menyehatkan.
Tertawa yang tidak terkontrol atau di saat kurang tepat tidak akan membawa manfaat sehat.
Pada beberapa orang, tertawa Olahraga yang Tidak Disadari.
Sebuah studi tahun 2009 yang dilakukan oleh peneliti Medical Hypotheses menemukan manfaat yang kuat dari tertawa untuk kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular.
Pasalnya, tertawa dapat membantu aliran darah seseorang menjadi lebih baik.
Aktivitas tertawa yang baik dapat melatih otot diafragma. Selain itu, tertawa juga bisa membantu kontraksi otot perut dan bahu.
Hal-hal tersebut dapat memicu sensasi relaks setelahnya. Jantung pun turut terlatih saat tertawa, sehingga fungsinya lebih terjaga.
Kurangi Ketegangan
Tertawa juga dapat menstimulasi sirkulasi darah dan membantu relaksasi otot.
Kedua hal tersebut dapat mengurangi beberapa gejala fisik yang ditimbulkan oleh stres, seperti ketegangan pada otot leher dan bahu.
Jika berlebih memicu reaksi asma, pecahnya benjolan pembuluh darah (aneurisma), dan penurunan kesadaran hingga pingsan.
Artikel ini pernah tanya di Yankes Kemkes.go.id