![]() |
| Di RT01 RW08 bukan hanya para ibu, yang masih mahasiswi pun menyukai Hidroponik sebagaimana Rena (kiri) dan Ny. Bayu S. |
KEUNGGULAN HIDROPONIK
Efisiensi Ruang & Lokasi
KEUNGGULAN KONVENSIONAL
Efisiensi Ruang & Lokasi
- Dapat diterapkan di lahan terbatas (perkotaan, atap, teras)
- Tidak memerlukan tanah subur
- Cocok untuk urban farming
- ·Nutrisi diberikan secara tepat dan terukur
- ·Pertumbuhan lebih cepat (20-50% lebih cepat)
- Penggunaan air 90% lebih hemat (sistem resirkulasi)
- Tidak ada kompetisi dengan gulma
- Nutrisi termanfaatkan optimal
- Sayuran lebih bersih dan higienis
- Bebas residu tanah dan kontaminan tanah
- Minim risiko penyakit tanah (soil-borne diseases)
- Tampilan lebih seragam dan menarik
- Hasil panen per meter persegi lebih tinggi
- Dapat panen sepanjang tahun (tidak tergantung musim)
- Kualitas produk konsisten
- Tidak menyebabkan erosi tanah
- Penggunaan pestisida minimal (sistem tertutup)
![]() |
| Konvensional. Ber-media tanam Tanah |
Biaya Awal Lebih Rendah
- Investasi awal minimal
- Tidak perlu peralatan khusus
- Teknologi sederhana
- Akar lebih kuat dan dalam
- Tanaman lebih tahan stres lingkungan
- Buffer capacity lebih baik (tanah sebagai penyangga).
- Buffer capacity (kapasitas penyangga) adalah kemampuan suatu sistem untuk mempertahankan kestabilan kondisi tertentu (seperti pH, nutrisi, atau kelembaban) meskipun ada gangguan atau perubahan dari luar.
- Beberapa sayuran memiliki rasa lebih "earthy" yang disukai
- Kompleksitas mikronutrien alami dari tanah
- Terdapat mikroorganisme menguntungkan
- Untuk produksi massal komoditas tertentu lebih ekonomis
- Infrastruktur sudah mapan
- Tenaga kerja lebih familiar dengan sistem ini
- Siklus nutrisi alami
- Mendukung biodiversitas tanah
- Karbon sequestration (penyimpanan karbon)
Hidroponik:
Konvensional:
- Daerah perkotaan dengan lahan terbatas. Tetap bisa menjadi pilihan kawasan pesisir seperti Medokan Ayu.
- Produksi sayuran daun bernilai tinggi (selada, pakcoy, basil)
- Pasar yang menuntut kualitas dan konsistensi tinggi
- Cocok untuk kawasan ber-keterbatasan air
- Skala besar dengan biaya terbatas
- Komoditas akar/buah tertentu (wortel, kentang, tomat)
- Lokasi dengan tanah subur melimpah
- Sistem pertanian terintegrasi (ternak-tanaman)

