indikasi SOTH berhasil

 

SEKOLAH ORANG TUA HEBAT (SOTH) memiliki tolok ukur sebagai indikasi keberhasilan penyelenggaraannya.

PENURUNAN ANGKA STUNTING
Program SOTH terbukti berkontribusi signifikan dalam menurunkan prevalensi stunting

Di Jawa Timur, angka stunting turun dari 27,67% (2019) menjadi 23,5% (2021) dan ditargetkan mencapai 14% pada 2024. 

Di Surabaya, stunting bahkan turun hingga 1,6% (terendah se-Indonesia) pada 2024, didukung oleh perubahan pola asuh melalui SOTH. 

Contoh konkret terlihat di Kelurahan Kapasari, Surabaya, di mana kasus stunting turun dari 12 anak (2023) menjadi 3 anak (2024).

PENINGKATAN PESERTA DAN WILAYAH PELAKSANAAN
  • SOTH awalnya diujicobakan di 3 kabupaten (Pasuruan, Lamongan, Mojokerto) pada 2021, kemudian berkembang ke 30 kabupaten/kota di Jawa Timur dengan 1.300  peserta pada 2022. 
  • Di Kabupaten Tuban (2024), SOTH dilaksanakan di 184 desa dengan target mencakup seluruh desa. 
  • Surabaya memperluas program ke 2.000 RW pada 2024.
KETERLIBATAN MULTISEKTO DAN KOLABORASI
Keberhasilan SOTH didukung sinergi dengan: 
  • TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di tingkat provinsi hingga desa. 
  • Perguruan Tinggi  (misalnya Fakultas Psikologi Undar Jombang). 
  • Pemerintah Daerah dan APBD untuk pendanaan. 
  • Kader Posyandu dan LSM sebagai pendamping peserta.
KURIKULUM TERSTRUKTUR DAN EVALUASI
  • SOTH menggunakan 14 pertemuan tatap muka dengan modul pembelajaran komprehensif, termasuk topik pengasuhan, gizi, kesehatan reproduksi, dan stimulasi anak. 
  • Dilengkapi pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. 
  • Syarat kelulusan meliputi kehadiran penuh dan keterampilan praktik pengasuhan.
TESTIMONI DAN DAMPAK LANGSUNG
  • Kisah Nur Zakia (Surabaya): Anaknya yang mengalami speech delay berhasil berkembang setelah mengikuti SOTH dan terapi wicara. 
  • Peserta di Kabupaten Mojokerto menyatakan peningkatan pemahaman tentang pola asuh dan pencegahan stunting. 
  • Laporan peserta SOTH di Tuban menyebut manfaat seperti pengaturan jarak kehamilan dan pola asuh sesuai usia anak.
EKSPANSI PROGRAM DAN REPLIKASI
  • SOTH tidak hanya diadakan di tingkat desa/kelurahan, tetapi juga diperluas ke tingkat RW dengan materi tambahan (misal: transisi PAUD ke SD). 
  • Program serupa seperti Bina Keluarga Balita (BKB) diadaptasi menjadi SOTH dengan kurikulum lebih terukur.
INDIKATOR ADMINISTRATIF DAN ANGGARAN
  • Pelaksanaan SOTH didukung alokasi APBD dan dana dari mitra seperti BKKBN, DKPPB, dan donatur. 
  • Wisuda peserta menjadi simbol keberhasilan, seperti di Mojokerto (107 lulusan), Tuban (147 lulusan), dan Sumenep (395 lulusan).
KESIMPULAN
Keberhasilan SOTH tercermin dari penurunan stunting, perluasan cakupan wilayah, kolaborasi lintas sektor, kurikulum berbasis bukti, serta dampak nyata pada keluarga. 

Program ini menjadi model pendidikan pengasuhan yang efektif untuk membentuk generasi sehat dan berkualitas.