IBU HAMIL RESIKO TINGGI (high-risk pregnancy) merujuk pada kondisi kehamilan yang berpotensi membahayakan kesehatan ibu, janin atau keduanya selama masa kehamilan, persalinan, maupun nifas.
Kondisi ini memerlukan pemantauan intensif dan penanganan khusus oleh dokter spesialis kandungan atau perinatolog.
FAKTOR PENYEBAB KEHAMILAN RESIKO TINGGI
- Riwayat Kehamilan Sebelumnya
- Riwayat kelahiran prematur, keguguran berulang, perdarahan pascapersalinan, atau operasi sesar ≥3 kali .
- Kehamilan multipara (hamil lebih dari 5 kali) yang meningkatkan risiko perdarahan .
KONDISI KESEHATAN IBU
- Usia Ekstrem: Hamil di bawah 17 tahun (organ reproduksi belum matang) atau di atas 35 tahun (risiko preeklamsia dan kelahiran prematur) .
- Berat Badan Tidak Ideal: Ibu dengan berat <45 kg (gangguan perkembangan janin) atau obesitas (pemicu diabetes gestasional dan preeklamsia) .
- Gaya Hidup Tidak Sehat: Konsumsi alkohol, obat terlarang, atau merokok .
- Kehamilan Multipel: Kembar dua atau lebih (risiko persalinan prematur dan preeklamsia) .
PENYAKIT BAWAAN atau KR0NIS
- Penyakit autoimun (lupus), diabetes, hipertensi, gangguan tiroid, penyakit ginjal/paru, anemia sel sabit, atau HIV/AIDS .
- Infeksi (terutama penyakit menular seksual) yang memengaruhi pertumbuhan janin .
GEJALA PERLU DIWASPADAI
- Gerakan janin menurun drastis atau tidak terasa sama sekali.
- Perdarahan vagina, keputihan abnormal, atau nyeri saat buang air kecil.
- Pembengkakan mendadak di wajah, tangan, atau jari.
- Gangguan penglihatan (penglihatan kabur), sesak napas, atau nyeri dada.
- Demam >38°C, kelelahan ekstrem, serta pikiran untuk menyakiti diri/janin .
PENANGANAN dan PENCEGAHAN
- Pemantauan Medis Intensif
- Pemeriksaan USG berkala (profil biofisik, ekokardiografi janin) dan skrining genetik (amniosentesis) untuk deteksi dini kelainan .
- Tes laboratorium rutin: darah lengkap, urinalisis, dan tes toleransi glukosa .
- Modifikasi Gaya Hidup
- Nutrisi: Konsumsi makanan kaya asam folat (sebelum hamil hingga trimester pertama) dan gizi seimbang .
- Aktivitas Fisik: Olahraga khusus ibu hamil (konsultasi dokter terlebih dahulu) .
- Hindari Zat Berisiko: Berhenti merokok, alkohol, dan batasi kafein .
- Perencanaan Kehamilan
- Konsultasi prakehamilan (prakonsepsi) untuk mengontrol penyakit kronis sebelum hamil .
- Vaksinasi sesuai anjuran dokter .
POTENSI KOMPLIKASI
- Pada Ibu: Preeklamsia (tekanan darah tinggi + protein dalam urine), eklampsia (kejang hingga koma), perdarahan hebat, atau depresi pascamelahirkan .
- Pada Bayi: Berat lahir rendah (BBLR), cacat lahir, gangguan pernapasan, hingga keterlambatan perkembangan jangka panjang .
KAPAN KE DOKTER
Segera konsultasi jika muncul gejala darurat seperti perdarahan, nyeri dada, atau gerakan janin berkurang. Pemeriksaan rutin (minimal 4 minggu sekali pada trimester pertama) sangat krusial untuk deteksi dini masalah .
PROGNOSIS
Dengan penanganan tepat, sebagian besar kehamilan risiko tinggi tetap bisa menghasilkan persalinan aman dan bayi sehat . Namun, ibu perlu waspada terhadap efek jangka panjang seperti penyakit kardiovaskular atau diabetes tipe 2 pascamelahirkan .
Dengan manajemen multidisiplin yang cermat, risiko komplikasi dapat diminimalkan. Konsultasikan secara rutin dengan dokter kandungan dan patuhi rencana perawatan yang diberikan.
