TERKAIT KEWANITAAN. Kasus IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) merujuk pada hasil pemeriksaan skrining kanker serviks yang menunjukkan adanya kelainan pada leher rahim (serviks) setelah diaplikasikannya larutan asam asetat 3–5%.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi dini sel prakanker atau kanker serviks dengan mengamati perubahan warna pada serviks, seperti munculnya bercak putih (acetowhite), yang menandakan jaringan abnormal.
Hasil IVA positif tidak selalu berarti kanker, tetapi memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan diagnosis.
KASUS IVA DAN MAKNA
IVA Negatif
- Tidak ada perubahan warna pada serviks setelah dioles asam asetat, menunjukkan kondisi normal.
IVA Positif
- Muncul bercak putih pada serviks, mengindikasikan kemungkinan sel prakanker atau kelainan lain (seperti peradangan atau polip). Hasil ini memerlukan pemeriksaan lanjutan seperti kolposkopi atau biopsi untuk konfirmasi .
IVA Radang
- Menunjukkan peradangan atau kelainan jinak (misalnya polip), yang biasanya diobati terlebih dahulu sebelum tes diulang .
- Hasil yang sangat abnormal, mengarah pada dugaan kanker serviks, membutuhkan penanganan medis segera .
- Infeksi HPV (Human Papillomavirus), faktor utama kanker serviks .
- Aktivitas seksual dini, berganti pasangan, merokok, atau gangguan imunitas .
Tindakan Lanjutan
Jika hasil IVA positif, langkah yang dianjurkan meliputi:
Jika hasil IVA positif, langkah yang dianjurkan meliputi:
- Kolposkopi: Pemeriksaan detail serviks dengan alat pembesar .
- Biopsi: Pengambilan sampel jaringan untuk analisis laboratorium .
- Terapi Segera: Untuk kasus prakanker, krioterapi (pembekuan jaringan abnormal) bisa dilakukan dalam kunjungan yang sama .
AKURASI DAN REKOMENDASI
- IVA memiliki sensitivitas 62,5–96% dan spesifisitas 32,5–98,8% .
- Dianjurkan untuk wanita usia 25–60 tahun, terutama yang sudah aktif seksual, dilakukan setiap 3–5 tahun .