![]() |
| Nur Hayati (Nunung) S.Ak, Ak. (Ke-2 dari kiri) Koordinator Jimpitan/ Bakti Sosial PKK RW12 sinergi dengan Ketakmiran Masjid Al Amin, dalam acara bakti sosial. |
TRADISI Jimpitan menjadi wadah bagi sebagian warga Medokan Ayu untuk menempa jiwa kepedulian dan memperkuat solidaritas, yang kian dibutuhkan.
Demikian kesimpulan sementara InfoMedokanAyu, yang sampai kini masih berbatas melihat secara gamblang program jimpitan berlaku di RW12 Medayu Utara sejak memasuki 2025.
Malah RT01/RW12 yang ber KK 50 jiwa itu disamping mengikuti program RW, juga mempraktikkan secara mandiri di wilayahnya.
Oleh sebab itu InfoMedokanAyu mohon diberikan Informasi melalui chat WA ke nomor 0895-3710-87969 terkait adanya kawasan lain yang juga telah mempraktikan program jimpitan.
Bahkan bila program Jimpitan telah merata berlangsung di semua kawasan kiranya tidak berlebihan pula, bila dimunculkan slogan terkait.
"Dari Jimpitan, Tumbuh Kepedulian: Solidaritas Nyata Warga Medokan Ayu"
Struktur kalimat dari slogan itu lebih dinamis dan menunjukkan sebab-akibat yang jelas.
SOSIAL DAN KEAGAMAAN
Berdasarkan catatan, program jimpitan merupakan salah satu tradisi sosial dan keagamaan sangat baik di Indonesia.
Berdasarkan catatan, program jimpitan merupakan salah satu tradisi sosial dan keagamaan sangat baik di Indonesia.
Makna dari menyalurkan jimpitan kepada keluarga kurang mampu adalah perwujudan nyata dari konsep "memberi untuk hidup, dan hidup untuk memberi".
Program itu kian terasa manfaatnya, apalagi ketika ekonomi sulit seperti kondisi terkini. Antara lain ditandai pula oleh tingginya angka penerima BLT nasional.
Aktivitas sederhana ini membungkus nilai-nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan dalam satu tindakan yang sangat praktis.
Program ini mengubah individu menjadi sebuah komunitas yang saling terhubung, peduli, dan kuat.
Kesejahteraan bersama menjadi tanggung jawab semua orang.
Itulah program jimpitan yang memiliki kekuatan dan keindahan dari kearifan lokal Indonesia.
Ini bukan sekadar aktivitas pengumpulan dana secara tidak langsung, tetapi merupakan cerminan dari nilai-nilai luhur yang hidup dalam masyarakat.
![]() |
| Ilustrasi |
IBADAH SOSIAL
Dalam konteks Islam, jimpitan dapat dimaknai sebagai bentuk sedekah atau infak.
Dalam konteks Islam, jimpitan dapat dimaknai sebagai bentuk sedekah atau infak.
Menyalurkannya kepada yang membutuhkan adalah perwujudan dari perintah agama untuk peduli terhadap sesama.
Setiap butir beras yang diberikan dianggap sebagai ibadah yang akan mendatangkan pahala.
BERSIHKAN HARTA DAN DIRI
Dalam banyak ajaran, memberi adalah cara untuk membersihkan harta dari hak orang lain yang mungkin ada di dalamnya (dalam bentuk zakat) dan sekaligus membersihkan hati dari sifat kikir dan cinta duniawi.
Aktivitas ini adalah bentuk syukur atas rezeki yang telah diterima.
Dengan berbagi, masyarakat mengakui bahwa rezeki yang mereka peroleh adalah anugerah yang harus disyukuri dengan cara dibagikan.
SOSIAL DAN KEKELUARGAAN
Jimpitan adalah simbol konkret dari semangat gotong royong.
Setiap keluarga menyisihkan sedikit, dan ketika dikumpulkan, menjadi kekuatan yang signifikan untuk membantu anggota masyarakat yang sedang kesulitan.
Ini memperkuat ikatan bahwa "kita adalah satu komunitas Medokan Ayu yang saling menanggung."
JARING PENGAMAN SOSIAL
Secara praktis, jimpitan berfungsi sebagai sistem jaring pengaman sosial yang organik dan berbasis komunitas.
Jimpitan membantu meringankan beban ekonomi keluarga kurang mampu tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah.
HIDUPKAN NILAI KEPEDULIAN
Tradisi ini melatih dan mengajarkan setiap anggota masyarakat untuk peka terhadap kondisi di sekitar mereka.
Dengan rutin menyisihkan beras, mereka secara tidak langsung diajak untuk selalu ingat pada tetangga yang mungkin membutuhkan.
KARAKTER
Nilai "sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit" dari jimpitan mengajarkan arti keikhlasan dan konsistensi dalam berbuat baik. Tidak perlu jumlah besar, yang penting dilakukan secara terus-menerus.
Proses menyalurkan jimpitan langsung kepada yang membutuhkan menciptakan interaksi sosial yang penuh empati.
Para penyumbang bisa langsung melihat dampak kebaikan mereka, sementara penerima merasakan bahwa mereka tidak sendirian.
EKONOMI SULIT
Beras adalah sembako pokok. Menyalurkan beras berarti langsung menyentuh kebutuhan paling mendasar dari keluarga kurang mampu.
Bantuan ini sangat nyata dan langsung dapat meringankan pengeluaran harian mereka.
Mekanisme jimpitan adalah bentuk pemerataan ekonomi yang sangat sederhana namun efektif di tingkat akar rumput.
Jimpitan memindahkan sebagian kecil kelebihan dari keluarga yang mampu kepada keluarga yang kekurangan.
FILOSOFIS
Beras yang disisihkan biasanya adalah beras yang akan dimasak. Ini melambangkan pemberian dari "kebutuhan kita sendiri".
Ini lebih tulus dibandingkan jika memberi sesuatu yang sudah tidak terpakai.
Seperti halnya beras yang ditanam, dipanen, dan dimakan untuk memberi energi, jimpitan melambangkan siklus kebaikan.
Kebaikan yang "ditanam" melalui beras ini akan "menuai" ketenteraman, persatuan, dan kebaikan balik dari alam semesta dalam bentuk yang lain.
RT01 RW12
Kawasan yang dinahkodai sosok perempuan Ny. Zulaikah, ketua RT01/RW12 Medayu Utara telah melaksanakan program Jimpitan Mandiri.
Setiap 3 bulan, beras hasil jimpitan disalurkan ke warga di wilayahnya yang membutuhkan.
Program itu, berlangsung setelah tingkat RW12 Medokan Utara mempratikkannya sejak memasuki 2025.
Di Tingkat RW12, Nur Hayati (Nunung) S.Ak, Ak Koordinator Jimpitan/ Bakti Sosial PKK RW12 Medayu Utara dalam penyalurannya bersinergi dengan Ketakmiran Masjid Al Amin.
Dalam pelaksanaan pembagiannya, ketua RT di wilayahnya mengajukan jumlah penerima. Tanpa melihat agama.
Selanjutnya, ketua RT mewakili warganya dalam menerima bantuan, yang seterusnya membagikan di wilayahnya.
(InfoMedokanAyu)


