Kamis, 03 Juli 2025

Meski Belum Ada Rambu "Awas! Ada Buaya", Kemunculannya di Medokan Ayu Pengingat Wajib Waspada atas Satwa Liar Itu

Tim evakuasi buaya dari BPBD Kota Surabaya menutup mata buaya ketika masih didalam jaring, sebelum mengangkatnya dari tambak kawasan Medokan Ayu Tambak pada Minggu, 29 Juni 2025 sekitar 12.30 WIB lalu

MESKI belum ada rambu peringatan "Awas! Ada Buaya", tetap wajib waspada. Kemunculan buaya muara di Medokan Ayu menjadi pengingat penting bagi warga terhadap satwa liar itu. Ini terkait pula dengan lokasi yang berada di kawasan pesisir.

Seekor Buaya muara (Crocodylus porosus) dengan panjang sekitar 1,5 meter muncul di tambak milik warga di kawasan RW02 Medokan Ayu sisi Timur, yakni Tambak Medokan Ayu, yang diakrabi pula dengan sebutan Medokan Ayu Tambak.

Pada Sabtu, 28 Juni 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, di salah satu WA Grup Medokan Ayu, beredar video yang menunjukkan keberadaan buaya tersebut di tambak 

Laporan-pun berlanjut ke kelurahan Medokan Ayu, yang diteruskan ke Dinas terkait. 

Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, dan Posko Terpadu Timur pun meluncur ke lokasi dan bersama warga setempat melakukan evakuasi.

Buaya sempat terlihat tetapi bersembunyi di rerumputan tambak. Upaya penangkapan pada hari pertama pun, gagal.

Evakuasi membuahkan hasil pada Minggu, 29 Juni 2025, sekitar pukul 12.30 WIB.

Tampak buaya mulai terjerat jaring tim evakuasi

Tim Evakuasi terus menarik jaring ke tepian

Ketika si "Bajul" mulai mendekat, Tim Evakuasi dan warga, termasuk ketua RW02 Achmad Ro'in beserta Wakilnya Didik Tri Winarno, senang yang diwarnai "heboh".

Buaya dari Medokan Ayu tersebut dibawa ke Mako BPBD Surabaya dan diserahkan ke Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) untuk penanganan lebih lanjut. 

Namun, BPSPL mengalami keterbatasan ruang untuk menampung buaya berukuran di atas 1,5 meter. Berkoordinasi pun dilakukan dengan Lembaga Konservasi (LK) di Jawa Timur lain.

Peristiwa itu dirilis pula olah media umum, sebagaimana foto dibawah ini.



AWAS! ADA BUAYA
Pun demikian, tingkat kewaspadaan warga atau siapapun di sekitar kawasan Medokan Ayu Tambak layak ditingkatkan. Kemunculan buaya tersebut, secara tidak langsung sudah mengingatkan.

Sekitar Desember 2024, ketua RW03 Medokan Ayu M. Khusen, S. Sos., juga pernah memposting temuan Buaya di tambaknya, dengan ukuran jauh lebih besar dan tidak berhasil mengevakuasinya. 

M. Khusen, S. Sos., bersama tim menuju tambak yang disatroni Buaya.

M. Khusen, S. Sos., bersama tim "menyanggong" Buaya. Namun, sang Buaya tak menampakan diri lagi. (Video Koleksi Didik Tri Winarno)

Sebelumnya, warga RW03 Muhammad Shofi, yang akrab dipanggil Sopex, pernah pula mengkabari InfoMedokanAyu, ketika tambaknya dimasuki Buaya, dan ditemuinya malam hari. "Lumayan besar", katanya ketika itu.

Di Wonorejo, kawasan tetangga sisi Utara dari Medokan Ayu, SuaraSurabaya (dot) net, pernah pula merilis kasus Buaya dengan judul "Warga Wonorejo Surabaya Laporkan Penemuan Buaya di Sungai Belakang Rumah"

Dalam kaitan ini, BPSPL mengimbau warga, terutama yang tinggal di kawasan pesisir, rawa, dan tambak, untuk waspada terhadap kemunculan buaya. 

Wilayah pesisir Surabaya Timur merupakan habitat alami buaya, dan hewan ini mungkin bermigrasi ke pemukiman saat air pasang atau habitatnya terganggu. Warga disarankan menghindari berenang, bermain air, atau memancing di area tersebut .

Kewaspadaan ini sangat penting, meski belum ada rambu peringatan "Awas! Ada Buaya". Rambu itu, berdasarkan catatan, terpasang setelah terbukti ada peristiwa yang menyayat nurani.

SUNGAI KAMPUS UINSA
Berdasarkan catatan, sungai di sekitar Jalan Dr. Ir. H. Soekarno (MERR) dan dekat Kampus 2 UINSA Surabaya merupakan habitat asli buaya muara (Crocodylus porosus). Kawasan ini dekat dengan mangrove pesisir, yang menjadi lingkungan alami buaya.

BPBD Surabaya pun telah memasang papan peringatan "Awas! Ada Buaya" di lokasi ini untuk mengingatkan warga agar tidak beraktivitas sembarangan di sungai.

Wilayah seperti Tambak Medokan Ayu dan Jagir juga termasuk habitat Buaya muara, terutama di daerah tambak atau sungai yang terhubung dengan pesisir .

Buaya sering muncul di kawasan ini karena merupakan jalur migrasi alami mereka dari laut ke sungai.

Kali Mas, Kali Porong (Sidoarjo), dan Kali Brantas (yang mengalir hingga Surabaya) juga dikenal sebagai habitat historis buaya muara, meski kini kemunculannya lebih jarang.

DILINDUNGI
Buaya muara adalah spesies yang dilindungi. Konflik dengan manusia terjadi akibat perambahan habitat atau ketidaktahuan warga.

Pemerintah mengimbau warga untuk menghindari aktivitas seperti memancing atau berenang di sungai yang menjadi habitat Buaya.

Wakil ketua RW02 Didik Tri Winarno memasang jaring pembatas, dan ruang untuk si Buaya tak sebebas sebelumnya.

Evakuasi Buaya di Medokan Ayu Tambak

Evakuasi Buaya di Medokan Ayu Tambak

Evakuasi Buaya di Medokan Ayu Tambak

Evakuasi Buaya di Medokan Ayu Tambak

Evakuasi Buaya di Medokan Ayu Tambak

Evakuasi Buaya di Medokan Ayu Tambak



Evakuasi Buaya di Medokan Ayu Tambak

Ketua RW02 Achmad Ro'in (ber helm) ungkapkan rasa matur nuwun kepada tim evakuasi, juga kepada Wakil Ketua RW02 Didik Tri Winarno, yang turut "basah" dalam peristiwa ini.


Butuh bantuan darurat silahkan panggil layanan khusus 112. Nomor WA 0811-3111-112.
Diutamakan panggilan 112. Nomor WA, kepentingan chat, guna memperjelas. Di antaranya kirim posisi lokasi.