InfoMedokanAyu: Hendak Adakan Pengajian Umum, 19 Orang dari Masjid Imaduddin RW02 Ke Sragen, Jum'at Malam, 20 Desember ini

Persiapan ke Pondok Pesantren Walisongi, Sragen malam ini, dan diharapkan menjelang subuh sampai tujuan

SEBANYAK 19 orang dari Masjid Imaduddin RW02 Medokan Ayu, termasuk ketua RW02 Achmad Ro'in, S.pd dan wakil Didik Tri Winarno berangkat malam ini, pukul 23.35 menuju Sragen, Jawa Tengah.

Ini termasuk dalam rangkaian persiapan Isra' Mi'raj. Rencana hendak menggelar pengajian umum.

Terkait hal tersebut, rombongan malam ini berangkat "sowan" bertemu KH. Ma'ruf Islamuddin di Pondok Pesantren Walisongo, Sragen, Sabtu pagi, Sabtu 21 Desember.

Pulangnya ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari, di Tegalsasri, Ponorogo, Jawa Timur.

Persiapan

Ketua RW02 Achmad Ro'in, S.pd bersama anggota rombongan dalam persiapan.

Pukul 23.35 rombongan berangkat dan bantal telah siap

Dalam rombongan ini, diluar Ketua dan wakil RW02, yakni H.Tolkha, H.Mahrus, Mat Basori, Achmad Sobirin, Khoirul Amin, .

Ada juga H.Komarudin, H.Mat Irfai, Rofiq,Taslim, Nawawi Achmad, Mat Muslich, Khudlori, Junaidi, Fadloli

"Selain itu ada abah Abu, abah Sunarto, dan abah Hadi", kata Didik Tri Winarno.

Rehat sejenak di tempat istirahat yang tersedia bagi pengguna jalan tol Saradan Madiun.

Ustadz Nawawi Achmad di lokasi rehat, Saradan Madiun.

Persiapan berlanjut ke Ponpes Walisongo, Sragen

Pada 03.30 sampai tujuan utama, Pondok Pesantren Walisongo, Sragen.

Usai Subuh di Pondok Pesantren ini berlanjut mengaji.

Menunggu bertemu KH Ma'ruf Islamuddin

Bertemu KH Ma'ruf Islamuddin

Menikmati jamuan sarapan di Ponpes

Foto bersama KH. Ma'ruf Islamuddin

Acara pokok telah terpenuhi, berlanjut ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari. Makam ini berada di Tegalsasri, Ponorogo, Jawa Timur.

Tetapi di jalan rencana berubah dan disepakati usai dhuhur ke makam Kiai Ageng Muhammad Besari.

Rombongan mampir dulu dirumah sobat kecil, masa dolanan. Rofi'i panggilannya.

Sosok yang pernah sebagai warga RW03 ini setelah menikah dengan seorang putri Ponorogo, selanjutnya menetap di kota kelahiran istri, menempati hamparan rumah yang luas. Dengan demikian, sekalian silahturahmi.