Rabu, 28 Agustus 2024

Gus Miftah di Rumah H. Mulyono Peringati Maulid dan Haul, 2 Hari lagi

MIFTAH MAULANA HABIBURRAHMAN atau lebih dikenal dengan Gus Miftah dari Yogjakarta bersama warga Medokan Ayu memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulidurrasul) di Rumah H. Mulyono RW03 RT02 Medokan Ayu dua hari mendatang.

Pada 30 Agustus itu, Gus Miftah hadir di Medokan Ayu, bersama KH. Muammar ZA dari Jakarta, dan Gus M Ichsanudin dari Semarang atas undangan keluarga besar Bani Imam Syafii acara haul keluarga.

Haul keluarga dimaksud diperuntukan bagi abah H. Imam Syafii ke-20, dan ibu Hj. Siti Mistri ke-9.

Acara itu diselenggarakan rutin setiap tahun. Tempat bergantian terkait keluarga besar Bani Imam Syafii, dikemas dengan momentum memperingati hari besar Islam, kelahiran Baginda Nabi Agung Rosullullah SAW.

Acara yang digelar mulai sekitar pk. 19.00 itu, dimeriahkan pula oleh Majelis Dzikir dan Sholawat Padang Manut Rosulullah

Dengan adanya acara ini, di RW03 ada dua (2) aktivitas hajatan yang menghadirkan massa ekstra besar. 

Setelahnya, pada hari yang berhimpitan 1 September Langgar Besar Miftahul Huda RW03 RT03, juga menghadirkan Gus Iqdam.

Media komunitas ini, telah melaporkan acara September dengan judul Gus Iqdam di Pengajian Akbar Langgar Besar Miftahul Huda RT03 RW03 Medokan Ayu, 1 September  

Sebagaimana diketahui dai Miftah Maulana Habiburrahman yang hadir di Medokan Ayu itu ulama yang lahir di Lampung, 5 Agustus 1981. 

Ia merupakan seorang pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Juga, keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Saat kuliah aktif di Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sosoknya yang khas dikenal sebagai ulama muda Nahdlatul Ulama yang fokus berdakwah bagi kaum marjinal. Baik melalui dakwah di dalam mau pun di luar pesantren. 

Pada sekitar tahun 2000, Gus Miftah yang sering melaksanakan shalat tahajud di sebuah musala sekitar Sarkem, sebuah area lokalisasi yang ada di Yogyakarta. Dari situ kemudianberniatan berdakwah. 

Itulah awal dakwah beliau ditemani Gunardi atau Gun Jack sosok yang menjadi penguasa kawasan pada saat itu.

Bermula dari kegiatan tersebut, kajian agama mulai rutin digelar oleh Gus Miftah. 

Awalnya mendapat banyak tantangan. Kini sejumlah pekerja dunia malam sudah menerima kehadirannya. 

Tidak jarang, ketika pengajian berlangsung sejumlah jemaah meneteskan air mata dan mulai merubah perilakunya secara perlahan.

Tak hanya berhenti di situ, perjalanan dakwah Gus Miftah kemudian berlanjut ke club malam dan juga salon plus-plus. 

Awalnya beliau masuk lantaran mendapati keluh kesah para pekerja dunia malam yang kesulitan mendapat akses kajian agama. 

Ketika hendak mengaji di luar, mereka mengaku menjadi bahan pergunjingan masyarakat. Sebaliknya di tempat mereka bekerja tidak ada kajian agama yang bisa didapatkan.

Setelah keluar masuk berdakwah dilingkungan malam, pada 2011, Gus Miftah mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Nama pondok pun berbeda dengan kebanyakan nama pesantren yang biasanya menggunakan bahasa Arab. 

Nama Ora Aji adalah bahasa Jawa yang berarti Tidak Berarti. Artinya, tak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketakwaan.

Berdasarkan catatan Ulama Asy-Syekh Al-Hafidz As-Suyuthi keutamaan ‎peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, antara lain dengan cara mengumpulkan banyak ‎orang dan dibacakan ayat-ayat al-Qur'an dan diterangkan (diuraikan) sejarah kehidupan dan ‎perjuangan Nabi sejak kelahiran hingga wafatnya.

Dalam hal ini diadakan pula sedekah berupa ‎makanan dan hidangan lainnya dengan cara yang tidak berlebihan adalah merupakan ‎perbuatan bid’ah hasanah. 

Perbuatan ini akan mendapatkan pahala bagi orang yang mengadakannya ‎dan yang menghadirinya, sebab merupakan wujud kegembiraan, dan kecintaan (mahabbah) ‎kapada Rasullullah SAW.‎

Artikel ini diambil dari Cari Ustadz Gus Miftah